Said Didu Merasa Bangga pada Anaknya: Dia Rela Kiamat Datang Asal Pembantaian Palestina oleh Israel Berhenti

- 16 Mei 2021, 16:23 WIB
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu merasa bangga pada anaknya yang rela kiamat datang asalkan rakyat Palestina terbebas dari pembantaian yang dilakukan Israel.
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu merasa bangga pada anaknya yang rela kiamat datang asalkan rakyat Palestina terbebas dari pembantaian yang dilakukan Israel. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

Bahkan baru-baru ini, Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Gaza yang menampung kantor berita Associated Press pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Palestina, Muhammad Husein mengungkapkan bahwa pada Sabtu malam, 15 Mei 2021 merupakan malam terparah dan terpanas di Gaza selama satu pekan terakhir ini.

Hal itu disampaikan Muhammad Husein melalui sambungan interaktif dalam acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Israel Bombardir Gaza" pada Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Ingin Tetap Berdakwah Meski Idap Penyakit Langka: Insyaallah, Hidup dan Mati di Dakwah

"Selama satu pekan terakhir, malam ini adalah malam terpanas dan terparah yang kita rasakan. Perlu diketahui, ini saya tidak tidur semalaman, karena dentuman bom-bom sangat keras, tidak jauh dari tempat saya tinggal," kata Muhammad Husein.

Tak hanya itu, Muhammad Husein juga mengatakan bahwa tadi malam ada tiga keluarga yang dibantai secara brutal oleh Israel dan sampai saat ini belum bisa dievakuasi.

"Sejak tadi malam sampai dini hari tadi, ada tiga keluarga yang dibantai secara brutal. Ketiga keluarga itu masih berada di dalam reruntuhan, tercatat ada sekitar 15 jiwa, yang 10 di antaranya anak-anak dan wanita, belum sempat dievakuasi sampai sekarang, karena serangannya masih sangat masif," tutur Muhammad Husein.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Kapitra Ampera: Kalau Merasa Berprestasi, Keluar Saja dan Bikin LSM

Bahkan menurutnya, Palestina tidak memiliki fasilitas yang dapat memberikan perlindungan terhadap warga di Gaza, sehingga semua orang di Gaza memiliki tingkat risiko yang sama terhadap serangan Israel.

"Masalahnya, di Gaza ini tidak ada fasilitas perlindungan untuk warga. Jadi semua warga Gaza, semua orang yang tinggal di Jalur Gaza memiliki tingkat risiko yang sama. Cara terbaik untuk kita melindungi diri, paling tidak kita standby di dalam rumah," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x