Bocah Gizi Buruk di Surabaya Membaik, sang Ibu Sempat Bingung Nama Anak Tidak Tercantum di KK

- 17 Mei 2021, 10:20 WIB
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat menjenguk seorang anak yang didiagnosa mengalami gizi buruk warga Simomulyo,  Danrian Setya Pratama umur 8 tahun di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, Senin 15 Mei 2021
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat menjenguk seorang anak yang didiagnosa mengalami gizi buruk warga Simomulyo, Danrian Setya Pratama umur 8 tahun di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, Senin 15 Mei 2021 /Humas Pemkot Surabaya/ANTARA

PR BEKASI – Kasus anak yang mengalami gizi buruk rupanya masih bisa ditemukan dewasa ini di Indonesia.

Seperti yang terjadi pada seorang anak di Surabaya, Danrian Setya Pratama, bocah berumur delapan tahun itu didiagnosa mengalami gizi buruk akibatnya kakinya mengecil sehingga tidak bisa digerakan.

Beruntung kini bocah malang tersebut telah mendapat perawatan di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dalam kondisi membaik.

Ibunda Danrian, Ngateminah di Surabaya, Senin, 17 Mei 2021, mengatakan, saat ini kaki Danrian sudah bisa digerakkan meski belum bisa secara leluasa bergerak dan masih terbaring.

Baca Juga: Awas! Jangan Terlalu Sering Konsumsi Gorengan Saat Berbuka Puasa, Begini Menurut Pakar Gizi

"Pelan-pelan kakinya sekarang sudah bisa bergerak walaupun saat diluruskan masih belum bisa," kata Ngateminah seperti dikutip Pikiranrakayat-Bekasi.com dari Antrara pada Senin.

Ngateminah mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti yang telah membantu Andri panggilan akrab Danrian sehingga anaknya bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik di RSUD BDH.

"Kami awalnya bingung mau berobat karena anak saya belum tercantum di KK Surabaya, terima kasih banyak saya sampaikan atas bantuan bu Reni sehingga Andri kini bisa memperoleh penanganan dan perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, pada saat menjenguk Andri di RSUD BDH pada Sabtu, kondisi Andri dalam kondisi membaik meski masih terbaring.

Baca Juga: Makan Sahur Agar Tetap Penuhi Energi dan Gizi Saat Puasa, Simak Tipsnya

"Andri terlihat lebih tenang dan wajahnya segar, ini berbeda dengan kondisi saat di rumah yang rewel dan sering mengeluh kesakitan," katanya.

Kedatangan pimpinan DPRD Surabaya tersebut sebagai tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya saat membantu mengurus administrasi kependudukan Andri agar bisa mendapat penanganan medis lebih lanjut tanpa kendala biaya.

Berdasarkan hasil rekam medis RSUD BDH, otot kaki Andri mengalami pengecilan sehingga tidak mampu menopang beban tubuhnya.

Saat ini Andri tengah menjalani penanganan medis lanjutan agar kondisinya bisa pulih terlebih dahulu.

Baca Juga: Cek Fakta: Daging Steak di Jepang Dikabarkan Bisa Dibuat dari Kotoran Manusia dan Kaya Kandungan Gizi

Untuk penanganan terkini, Andri akan menjalani fisioterapi dan kedepannya akan direhabilitasi demi memantau sekaligus melakukan pendampingan terkait kebutuhan asupan gizi dari si anak agar bisa tercukupi.

Meski demikian, Reni bersyukur karena tenaga medis yang menangani Andri menyampaikan bahwa kondisi kesehatan Andri berangsur-angsur membaik dan menunjukan kemajuan positif.

Mengenai perawatan kaki Andri juga menunjukan kemajuan karena pelan-pelan terlihat sudah bisa digerakkan.

"Alhamdulillah berkat penanganan dan perawatan yang baik di RSUD BDH yang turut membantu proses pemulihan Andri agar bisa semakin cepat sembuh. Andri tampak nyaman dan sudah bisa respon saat diajak bicara," katanya.

Baca Juga: Balita di Kabupaten Bekasi Alami Disabilitasi Ganda, Kesulitan Penuhi Nutrisi dan Gizi Tubuh

Selain itu, Reni juga menghibur Andri dan mendukung orang tuanya agar sabar putranya dirawat di rumah sakit dulu sambil menyampaikan ketika Andri sudah pulih dan dinyatakan boleh pulang dari RSUD BDH.

"Kebutuhan asupan gizi si anak perlu terus diperhatikan," ujarnya.

Menurut Reni, saat Andri sudah lebih sehat dan juga diperkenankan untuk keluar rumah sakit, nantinya Puskesmas di daerah tempat Andri tinggal diminta agar bisa mendampingi untuk memantau asupan kebutuhan gizi bagi Andri.

Reni menyampaikan bahwa banyak pihak yang perhatian dan membantu penanganan anak gizi buruk yang ini yakni mulai dari pengurus kampung, tokoh masyarakat setempat serta warga dan pengurus aparat kecamatan Sukomanunggal yang sigap bantu layani warganya, juga pengurus Pemuda Pancasila Sukomanunggal yang turut mengantar Andri ke RSUD BDH.

"Terima kasih kepada semua pihak yang peduli." kata Reni.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x