Akui Sedih Melihat Kelaparan di Yaman, Ferdinand Hutahaean: Indonesia Tak Ingin Jadi Penengah Konflik?

- 23 Mei 2021, 08:57 WIB
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akui sedih melihat kelaparan di Yaman dan pertanyakan Indonesia jadi penengah konflik.
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akui sedih melihat kelaparan di Yaman dan pertanyakan Indonesia jadi penengah konflik. /Twitter/@FerdinandHaean3

Karena menolak menerapkan kesepakatan yang ditengahi Arab Saudi yang ditandatangani antara kedua saingan pada 2019.

"Pemerintah dan STC mengirim pasukan berat yang didukung oleh kendaraan lapis baja ke daerah dekat kota pesisir Shuqrah yang terletak di Laut Arab," kata sumber, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Xinhua.

"Kedua belah pihak saat ini saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata dan kegagalan untuk menerapkan ketentuan keamanan yang tersisa dari kesepakatan Riyadh," katanya.

Baca Juga: Said Didu Singgung soal Yahudi Pesek, Ferdinand Hutahaen Lontarkan Sindiran Menohok

Pejabat keamanan lainnya mengonfirmasi bahwa hubungan antara dua saingan yang mewakili pemerintah pembagian kekuasaan baru-baru ini semakin tegang.

Ketika pasukan STC memperketat cengkeramannya atas Kepulauan Socotra, sebuah wilayah yang secara resmi merupakan bagian dari Yaman.

"STC yang merupakan bagian dari pemerintah Yaman mengerahkan banyak unit militernya dan memperketat langkah-langkah keamanan di Pulau Socotra yang strategis," kata pejabat.

Socotra, yang disebut juga Pulau Alien, terletak di salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia dan faksi-faksi yang bertikai di Yaman secara sporadis.

Baca Juga: PKS Minta Pemerintah Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Palestina, Ferdinand: Usulan Bodoh

Mereka terlibat dalam konfrontasi bersenjata untuk mendirikan pangkalan militer di sana untuk mengendalikan pulau strategis tersebut.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Xinhua Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x