Akui Sedih Melihat Kelaparan di Yaman, Ferdinand Hutahaean: Indonesia Tak Ingin Jadi Penengah Konflik?

- 23 Mei 2021, 08:57 WIB
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akui sedih melihat kelaparan di Yaman dan pertanyakan Indonesia jadi penengah konflik.
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akui sedih melihat kelaparan di Yaman dan pertanyakan Indonesia jadi penengah konflik. /Twitter/@FerdinandHaean3

 

Sebelumnya, Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut Yaman sebagai negara dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Yaman yang kini menjadi negara termiskin di dunia, memulai perang saudara sejak Arab Spring pada Maret 2015.

Baca Juga: Heboh Petinggi Hamas Bergelimang Harta Rp36 Triliun dari Perang Gaza, Ferdinand: Jualan Agama Emang Laku

Pasukan Koalisi Arab juga memblokade wilayah darat, laut, dan udara di negara dengan ibu kota San'a tersebut.

Tak hanya itu, PBB juga mengatakan bahwa situasi yang terjadi di Yaman bisa segera berubah menjadi bencana kelaparan terburuk dalam sejarah manusia dalam 100 tahun terakhir.

Anak-anak di sana pun tak bisa bebas bermain, karena banyak yang menderita gizi buruk.

Lebih lanjut, dilaporkan konfrontasi militer antara pasukan yang setia kepada Dewan Transisi Selatan (STC) dan pemerintah Yaman menjadi semakin dekat di tengah meningkatnya ketegangan atas kendali atas wilayah-wilayah utama.

Baca Juga: Sindir Masyarakat yang Sibuk Urusi Palestina, Ferdinand: Sekarang 'Ibumu' Sedang Sakit

Ketegangan meningkat setelah adanya tuduhan pemerintah baru-baru ini kepada STC.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Xinhua Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x