Tarik Uang di ATM Link Kena Biaya, Aktivis 98: Jika Sehari Ada 10 Juta Orang, Berarti Ada Rp50 Miliar

- 25 Mei 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi ATM. Haris Rusly moti menyayangkan adanya pengenaan biaya transaksi bank BUMN.
Ilustrasi ATM. Haris Rusly moti menyayangkan adanya pengenaan biaya transaksi bank BUMN. /Pixabay

PR BEKASI - Mantan aktivis 1998 Haris Rusly Moti turut menanggapi kebijakan pengenaan biaya untuk tarik tunai dan cek saldo di ATM Link.

Sebagaimana diketahui, nasabah dari empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dikenakan biaya transaksi tarik tunai dan cek saldo di ATM Link.

Untuk transaksi tarik tunai akan dikenakan biaya Rp5 ribu, sementara cek saldo Rp2.500 dari yang semula gratis.

Baca Juga: Hemat dan Praktis, Tarik Tunai dan Cek Saldo Nasabah Mandiri di ATM Link Berlogo Mandiri Tetap Gratis

Menanggapi hal tersebut, Haris Rusly Moti membongkar hitungan keuntungan yang diperoleh dari kebijakan pengenaan biaya di ATM Link.

Haris mengungkap, jika ada 10 juta orang nasabah yang melakukan transaksi tarik tunai di ATM Link maka keuntungan yang diperoleh bisa sampai Rp50 Miliar.

"Sobat, jika dalam sehari saja ada 10 juta orang tarik tunai uang lewat ATM dengan tarif Rp5.000, berarti ada 10 juta x 5.000 = 50 miliar (dalam sehari)," kata Haris Rusly Moti, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Mulai 1 Juni, Tarik Tunai dan Cek Saldo di ATM Link Bank BUMN Dikenakan Biaya hingga Rp5.000

Selain itu, Haris mengatakan keuntungan yang diperoleh dapat mencapai angka Rp1,5 triliun jika dalam satu bulan angka tersebut konsisten.

"Bayangkan jika sebulan, 50 miliar x 30 = 1,5 triliun," ujar Haris Rusly Moti.

Haris menyayangkan kebijakan tersebut diterapkan lantaran uang yang disimpan di bank sudah kena biaya.

Baca Juga: Empat Pelaku Pengganjal Mesin ATM di Wilayah Bekasi Berhasil Diciduk Polisi

"Padahal uang yang kita simpan di bank itu sudah kena pajak," ucap Haris Rusly Moti.

Haris Rusly Moti mengungkap, alih-alih adanya kemudahan dalam transaksi di zaman digital, justru malah ada biaya transaksi di ATM Link.

"Sobat, di zaman digital yang disertai revolusi Finance Technology (Fintech) yang serba efisien dan serba ada promo, ada promo ongkir. Tapi, ini malah transaksi sesama bank BUMN dikenakan tarif.

"Ongkir saja gratis, sob! Kenapa semata cek saldo dikenakan tarif Rp2.500?" tutur Haris Rusly Moti.

Tangkapan layar cuitan Haris Rusly Moti.
Tangkapan layar cuitan Haris Rusly Moti. /Twitter/@motizenchannel

***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @motizenchannel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x