Pengeras Suara Masjid di Arab Saudi Hanya untuk Azan dan Iqamah, Taufik Damas: Ayo Ditiru di Sini, Berani Gak?

- 26 Mei 2021, 15:35 WIB
Taufik Damas soroti kabar Arab Saudi terbitkan aturan pengeras suara masjid.
Taufik Damas soroti kabar Arab Saudi terbitkan aturan pengeras suara masjid. /Twitter/@TaufikDamas

PR BEKASI – Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Muhammad Taufik Damas menyoroti kabar Arab Saudi terbitkan aturan pengeras suara di masjid.

Dalam berita itu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan penggunaan pengeras suara di masjid.

Penggunaan pengeras suara masjid hanya diizinkan untuk azan dan iqamah.

Baca Juga: Soroti Penggunaan Pengeras Suara di Arab Saudi, Abdillah Toha: Ini yang Bisa Ditiru, Beranikah Kita?

Masjid juga diimbau untuk menurunkan volume pengeras suara ke tingkat sepertiga.

Aturan tersebut tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Abdul Latif Al Sheikh, Menteri Urusan Islam Saudi, ke semua masjid di seluruh Kerajaan Saudi.

Bahkan ada sanksi yang akan dijatuhkan terhadap siapapun jika melanggar surat edaran tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Batasi Penggunaan Pengeras Suara Masjid, Hasmi Bakhtiar: Alasannya Seperti yang Ramai di Indonesia

Terkait hal itu, Taufik Damas pun meminta agar di Indonesia menerapkan hal yang sama seperti Arab Saudi.

Namun Taufik Damas nampak sangsi hal itu akan diterapkan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Taufik Damas melalui cuitan di akun Twitter @TaufikDamas.

Baca Juga: Soal Polemik Pengeras Suara, Taufik Damas: Jika Lebih Banyak Mengganggu, Maka Haram dan Mesti Dihentikan

Ayolah ditiru di sini. Berani gak? Jangan terlalu lama jadi pengecut,” kata Taufik Damas sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter-nya pada Rabu, 26 Mei 2021.

Tangkapan layar cuitan Taufik Damas.
Tangkapan layar cuitan Taufik Damas. /Twitter/@TaufikDamas


Pada cuitan lainnya, Taufik Damas setuju bahwa ada sebagian kalangan yang merasa tidak terganggu dengan pengeras suara dari tempat ibadah.

Taufik Damas mencontohkan bahwa di kampung-kampung pengeras suara dari tempat ibadah itu menjadi kesyahduan.

Baca Juga: Polemik Toa Masjid Jadi Perdebatan, Taufik Damas: Tuhan Tidak Butuh Pengeras Suara

Namun berbeda dengan situasi di perkotaan. Menurut Taufik Damas masyarakat perkotaan lebih majemuk.

Hal ini harus menjadi perhatian soal pengeras suara dari tempat ibadah.

Iya, tidak semua masyarakat merasa terganggu oleh pengeras suara dari tempat ibadah. Di kampung-kampung malah menjadi momen kesyahduan,” ujar Taufik Damas.

Baca Juga: Minta Pemakaian Burqa dan Kumandang Azan Lewat Pengeras Suara Dilarang, Menteri India: Itu Kebiasaan Jahat

Tapi beda halnya dengan masyarakat di kota-kota besar yang majemuk. Ini yang harus jadi perhatian,” tutur Taufik Damas.

Tangkapan layar cuitan Taufik Damas.
Tangkapan layar cuitan Taufik Damas. /Twitter/@TaufikDamas


Sebagai informasi, beberapa waktu lalu publik sempat hangat memperbincangkan adab penggunaan speaker atau toa masjid.

Hal ini bermula saat Artis Zaskia Adya Mecca yang protes soal cara membangukan sahur dengan teriakan melalaui toa Masjid.  

Publik pun seolah terbagi dua, ada yang pro dan kontra dengan persoalan tersebut.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @TaufikDamas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x