PR BEKASI - Polemik julukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai bapak Bansos ramai dibicarakan publik Indonesia belakangan ini.
Julukan SBY bapak Bansos dimulai oleh pernyataan kontroversi Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Adapun Hasto mempopulerkan julukan SBY tersebut dalam diskusi virtual Para Syndicate pada Jumat, 28 Mei 2021.
Baca Juga: Pengusiran Warga Palestina Akan Terus Berlanjut Demi Pemukim Israel di Masa Depan
Dalam diskusi virtual tersebut, Hasto Kristiyanto menyebut kemenangan Pemilu 2004 dan 2009 penuh manipulasi.
Selain itu, Hasto terang-terangan mengatakan bahkan ada yang menyebut SBY ‘Bapak Bansos’, didukung terdapatnya penelitian menyebutkan ada putaran uang miliaran rupiah, untuk kepentingan politik.
“Yang kemudian menyandera APBN kita, karena kemudian ditiru oleh seluruh kepala daerah Indonesia, bagaimana berlomba-lomba mengadakan bansos sebagai bagian dari politik elektoral,” ujar Hasto.
Baca Juga: Pengusiran Warga Palestina Akan Terus Berlanjut Demi Pemukim Israel di Masa Depan
Terkait hal tersebut, kader PDIP Dewi Tanjung mengatakan hal selaras dengan Sekjen partainya.
Hal tersebut disampaikan Dewi Tanjung dalam akun Twitter-nya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 30 Mei 2021.
"Ada yg Tau siapa Bapak BANSOS INDONESIA yaitu Susilo Bambang Yudhoyono," tutur Dewi Tanjung.
Baca Juga: Dituding Buat Dongeng 'Mirisnya' PT TMI, Connie Rahakundini Diminta Tak Galak pada Prabowo Subianto
Dewi Tanjung juga menilai, SBY dijuluki bapak Bansos lantaran acap kali merilis kenaikan harga BBM.
"Karna saat SBY jadi Presiden berkali-kali adanya kenaikan BBM," kata Dewi Tanjung.
Selain itu, Dewi Tanjung juga mengatakan bahwa SBY menang pemilu 2004 dan 2009 karena bermain curang.
"SBY menang jadi Presiden itu hasil suara penuh kecurangan dan faktanya setelah SBY jd Presiden Annas Urbaningrum jd ketum Demokrat," ucap Dewi Tanjung.***