Baca Juga: Resmikan Desa Agrowisata di Cianjur, Ridwan Kamil Minta Karang Taruna dan Pemuda Desa Terlibat
“Orang tua saya tidak memiliki pekerjaan dan daerah di sini dulunya adalah daerah yang gersang, dan terkadang sulit untuk mencari makanan,” kata Sadnya.
“Jadi orang tua saya memilih penambangan karang untuk bahan bangunan, karena mereka tidak tahu (buruk),” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa karang menjadi sumber pendapatan orang tuanya.
Salah satunya adalah dengan menambang karang yang populer digunakan untuk pondasi rumah dan hiasan.
“Dengan melihat kondisi terumbu karang saat ini, kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan di masa lalu terhadap mereka sama sekali salah,” sambungnya.
Hutasoit menggunakan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni untuk memohon lebih banyak dukungan kepada masyarakat Bali untuk kelestarian regenerasi terumbu karang.***