Sulfikar Amir Perbaiki Abstrak Megawati yang Membuatnya Raih Gelar Profesor, dr Riono: Berkelas Dunia

- 10 Juni 2021, 07:15 WIB
Sulfikar Amir memperbaiki abstrak dalam karya ilmiah Megawati.
Sulfikar Amir memperbaiki abstrak dalam karya ilmiah Megawati. /Istimewa

PR BEKASI - dr Pandu Riono mengomentari karya ilmiah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang membuatnya mendapat gelar Profesor.

dr Riono mengajak untuk belajar menulis karya ilmiah dengan Profesor Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University, Singapura, yang membedah habis karya Megawati tersebut.

Diakui oleh dr Riono, Sulfikar Amir merupakan pembimbingnya saat membuat abstrak.

Baca Juga: Sebut Megawati Pelopor Pembangunan Politik, Basarah Beberkan Soal Bintang Jasa Negara dari Presiden Rusia

"Ayo belajar menulis karya ilmiah bersama @SulfikarAmirPhD, pembimbing saya dari @NTUsg Pertama belajar membuat abstrak," katanya.

Dia mengaku beruntung mempunyai seorang dosen yang gemar membaca dan memberikan kritik.

Disampaikan oleh figur yang mengaku sebagai juru wabah tersebut, bahwa seorang dosen pembimbing biasanya malas untuk membaca dan berpikir.

Baca Juga: Soroti Belasan WNA India Positif, Pandu Riono: Waspada, Kita Tak Tahu Mereka Tertular Virus Baru atau Lama

"Apalagi beri teladan. Mungkin juga tidak tahu. Baca berikut ya," tuturnya.

Unggahan tersebut menampilkan halaman awal dari karya ilmiah Megawati.

Hal yang menjadi sorotan adalah tema yang diangkat oleh mantan Presiden Indonesia tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya Jokowi, Titel Petugas Partai Megawati Kini untuk Ganjar, Siriana: Negara Komunis Gunakan Istilah Itu

Ibu dari Puan Maharani tersebut mengambil tema terkait masa kepemimpinan dirinya sendiri pada era krisis multidimensi.

Profesor Sulfikar sendiri melingkari nama di judul dengan nama pembuat karya ilmiah tersebut.

"Orangnya sama," tulisnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @drpriono1 pada Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Minta Kader PDIP Turun ke Desa, Megawati Ceritakan Pernah Tidur Dipenuhi Kutu di Rumah Pak Lurah

Selanjutnya beralih ke abstrak yang ditulis oleh putri dari Presiden Indonesia yang pertama itu.

dr Riono menyampaikan, alur tulisan dan memahami apa yang ingin ditulis merupakan bentuk refleksi dari pemikiran seseorang sebagai akademikus.

Menurutnya nasehat yang diberikan oleh Sulfikar Amir memiliki petuah yang sangat bermanfaat.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Megawati Tak Berilmu karena Tak Sekolah, Ferdinand: Faktanya Orang Tak Sekolah Lebih Sukses

"Paling tidak bagi saya, student yg belum diluluskan," ujarnya.

"Belajar itu proses dan hidup, bukan akhir perjalanan. Hanya kematian yg menghentikan," sambungnya.

Dia mengutip perkataan Steve Jobs yang mengatakan untuk selalu merasa lapar dengan ilmu pengetahuan dan merasa belum tahu.

"Steve Jobs pendiri @Apple @Pixar, juga dropout dari College," ujarnya.

Baca Juga: Gusar pada Cak Nun yang Sindir Megawati Tak Punya Ilmu, Ferdinand: Belum Tentu Kau Lebih Beriman!

dr Riono mengaku mendapat tugas untuk membaca dan mengusulkan revisi oleh dosen pembimbingnya tersebut, yakni Profesor Sulfikar Amir.

Namun, dipaparkannya kalau dia murid yang agak 'lemot', sehingga dosennya menjadi tak sabar.

"Langsung kirim versi revisi yg paling tidak lebih baik," katanya.

Baca Juga: Semprot Cak Nun yang Sebut Megawati Tak Sekolah, Ferdinand: Dia Lebih Berkuasa Darimu!

Ternyata, karya yang dijadikan tugas adalah tulisan dari Megawati tersebut.

Dalam abstrak yang telah mengalami perbaikan total oleh Sulfikar Amir, terlihat banyak yang berbeda.

Di abstrak yang ditulis Megawati, cenderung terlihat temanya yang sangat spesifik membahas pengalamannya sebagai pemimpin negara.

Sementara yang mengalami perbaikan, termasuk judul, cenderung lebih umum dengan penjelasan perihal Pancasila, yang lebih ramah untuk dibaca.

Baca Juga: M Qodari Yakin Megawati Bakal Usung Puan Maharani: Di PDIP Pasti Klan Bung Karno Miliki Prioritas

dr Riono pun menyatakan rasa kagum dan bangganya pernah diajarkan membuat abstrak oleh Sulfikar Amir.

"Benar-benar beruntung Gue diajarin buat abstrak yang berkelas akademis dunia," katanya.

"Terima kasih Prof @SulfikarAmirPhD Semoga teladan memberi rezeki, jadi komisaris ya," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @drpriono1


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x