Network
PR BEKASI - Penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa pekan setelah mudik lebaran akhirnya terungkap.
Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-CoV-2 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Gunadi mengungkap beberapa faktor penyebab lonjakan kasus Covid-19 meningkat.
"Faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri," tutur dr. Gunadi dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis, 17 Juni 2021.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Lonjakan Covid-19 Bukan Dampak Mudik Lebaran, Ini Kegagalan Pemerintah
Selain itu, dr. Gunadi melanjutkan, hal itu juga semakin diperburuk dengan adanya varian baru virus corona, yaitu varian Delta 1617.2 dari India yang lebih cepat penyebarannya.
"Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi," katanya.
Hipotesisnya, kata dr. Gunadi, varian Detla sudah bertransmisi secara lokal di daerah Kudus karena masif.
"Bukan tidak mungkin transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya kita belum mendeteksi saja,” ungkap dr. Gunadi.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Mudik: Ini Kesalahan Ramai-ramai
dr. Gunadi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk memperketat kembali protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, ditambah juga dengan menghindari kerumunan, dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu.
“Karena interaksi sosial yang tinggi ditambah tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan meningkatkan transmisi virus sehingga mendorong lonjakan kasus,” katanya.
Hal itu senada juga dengan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi.
Baca Juga: Anies Baswedan Asyik Safari Saat Lonjakan Covid-19, Yunarto Wijaya: Kok Dia Sempet Gimmick Pilpres?
dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi adalah akibat pergerakan masyarakat yang terus meningkat sejak awal Ramadhan hingga setelah Idul Fitri.
“Diperkirakan jumlah orang yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya selama arus mudik ataupun arus balik mencapai 5 hingga 6 juta orang," katanya,
"Kondisi ini yang menjadi penyebab lonjakan kasus ditambah kendornya protokol kesehatan di masyarakat sehingga laju penularan virus di masyarakat penyebab semakin meningkat,” ucap dr. Nadia.***
