"Itu (jamu) kalau diberikan kepada kawan-kawan yang di tenaga kesehatan, di rumah sakit, yang tiap hari di lingkungan masyarakat, itu pasti akan sangat bermanfaat," katanya.
Bukan tanpa alasan, Ganjar Pranowo juga menceritakan beberapa temannya di Eropa telah menghubunginya dan bertanya soal rempah-rempah Indonesia.
"Kekayaan alam yang diberikan kepada kita, banyaknya empon-empon, banyaknya raw material (bahan mentah) untuk jamu ini rasa-rasanya mesti kita teliti sendiri untuk bisa kita pakai ya sehingga kita bisa memanfaatkan dengan baik," katanya.
Selain mendorong gerakan minum jamu, Ganjar juga meminta kepada kepala daerah di Jawa Tengah untuk membuat gerakan di rumah saja, terutama yang termasuk zona merah.
"Para bupati sudah membuat inisiatif itu dan Kudus sekarang yang inisiatif waktunya agak panjang sampai lima mungkin tujuh hari," kata Ganjar Pranowo.
"Grobogan sudah mencoba ya, beberapa kabupaten mencoba dan menurut saya ini bagus, dan yang penting dukungan masyarakat, tanpa itu gak bisa," sambungnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Relawan Ganjarist Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024
Ganjar mengharapkan "Gerakan di Rumah Saja" di wilayahnya dapat menekan sebaran varian baru Covid-19 yang sudah ditemukan di Kabupaten Kudus.
Sebenarnya Gerakan di Rumah Saja telah dimulai di Provinsi Jateng sejak awal Februari 2021.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA