Peneliti Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Pengaruhi Kesuburan Pria, Ini Penjelasannya

- 21 Juni 2021, 15:00 WIB
Peneliti ungkap vaksin Covid-19 bukan ancaman bagi kesuburan pria.*
Peneliti ungkap vaksin Covid-19 bukan ancaman bagi kesuburan pria.* /Reuters/Henry Nicholls

PR BEKASI - Banyak dari masyarakat terutama pada pria yang ragu untuk menerima vaksin Covid-19.

Mereka takut jika penggunaan vaksin Covid-19 akan mempengaruhi Kesuburan pria.

Kendati demikian, para peneliti mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna  tidak menimbulkan ancaman bagi Kesuburan pria.

Baca Juga: Benda Logam Menempel di Badan Setelah Disuntik, Banyak Warga India Percaya Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet

Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa uji klinis asli dari dua vaksin mRNA juga tidak akan mempengaruhi Kesuburan pria.

Para ahli berharap jika hal tersebut diharapkan dapat mendorong lebih banyak pria untuk melakukan vaksin Covid-19.

"Kami percaya beberapa keraguan itu disebabkan oleh opini publik tentang apakah vaksin dapat berdampak negatif pada kesuburan," kata Dr. Ranjith Ramasamy selaku direktur Urologi Reproduksi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui UPI, Senin, 21 Juni 2021.

Baca Juga: Geger Vaksin Covid-19 Disebut Mengandung Bayi Sapi, Kemenkes India Beri Penjelasan

Dia juga mengatakan bahwa keraguan dalam melakukan vaksinasi adalah penghalang dalam mengakhiri pandemi Covid-19.

"Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa virus Covid-19 itu sendiri dapat mempengaruhi kesuburan pria dan menjadi penyebab potensial disfungsi ereksi," katanya dalam rilis berita universitas.

"Kami sekarang yang pertama memeriksa apakah ada dampak vaksin Covid-19 pada potensi kesuburan pria, yang tidak kami temukan," ujarnya.

Baca Juga: Thailand Kekurangan Pasokan Vaksin Covid-19, Menkes Dituding Lempar Tanggung Jawab

Pada penelitian ini juga melibatkan kepada 45 pria sehat yang berusia antara 18 dan 35 tahun, dan tidak memiliki masalah kesuburan.

Mereka memberikan sampel air mani sebelum menerima dosis pertama vaksin Pfizer atau Moderna dan sampel lain sekitar 70 hari setelah dosis kedua.

"Ini adalah siklus hidup penuh sperma dan 70 hari adalah waktu yang cukup untuk melihat apakah vaksin mempengaruhi parameter air mani," kata Daniel Gonzalez.

Baca Juga: Otoritas Palestina Rundingkan Kembali Soal Kesepakatan Vaksin Covid-19 Pfizer dengan Israel

Dia mengatakan bahwa pengukuran volume air mani, konsentrasi sperma dan sperma yang bergerak tidak menemukan penurunan dari tingkat awal.

Ramasamy juga menambahkan bahwa temuan tersebut bisa sangat membantu untuk mengurangi keraguan masyarakat pria dalam melakukan vaksin Covid-19.

Namun, Studi ini tidak dilakukan uji klinis pada vaksin Johnson & Johnson Covid-19 dosis tunggal.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: UPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x