Masih Ada yang Percaya Covid-19 Konspirasi, Zubairi Djoerban Merasa Kasihan, Sindir Siapa?

- 27 Juni 2021, 15:06 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban akui merasa kasihan, soroti masih ada yang percaya Covid-19 konspirasi.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban akui merasa kasihan, soroti masih ada yang percaya Covid-19 konspirasi. /Twitter/@ProfesorZubairi

 

PR BEKASI – Setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia.

Selain menimbulkan korban jiwa, pandemi Covid-19 ikut meluluhlantakan ekonomi Indonesia.

Namun hingga kini, masih ada pihak-pihak yang percaya bahwa pandemi Covid-19 adalah konspirasi.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban merasa kasihan dengan pihak-pihak yang percaya Covid-19 konspirasi.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Menular dalam Hitungan Detik saat Berpapasan? Zubairi Djoerban Beri Penjelasan

Zubairi Djoerban merasa heran dengan pihak-pihak yang mempercayai Covid-19 konspirasi.

Hal tersebut disampaikan Zubairi Djoerban melalui akun Twitternya @ProfesorZubairi.

Saya kasihan kepada siapapun yang mendalilkan teori konspirasi,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Minggu, 27 Juni 2021.

Zubairi Djoerban nampak heran dengan yang percaya konspirasi sehingga membuat mereka tidak mau menerima informasi dari luar.

Baca Juga: Indonesia Disebut Sudah ‘Herd Stupidity’ Atasi Covid-19, Zubairi Djoerban: Stop Merendahkan

Apakah Anda begitu jatuh cinta terhadap teori itu sampai enggan menyerap informasi di luar yang Anda yakini? Kasihan sekali,” ucap Zubairi Djoerban melanjutkan.

Zubairi Djoerban memberikan saran agar mereka yang percaya teori konspirasi mencari bantuan.

Pasalnya mereka memberikan dampak buruk bagi orang-orang disekitarnya.

Enggak baik bagi Anda dan orang-orang sekitar Anda,” ujar Zubairi Djoerban.

 

 

Baca Juga: Khawatir Pandemi Semakin Ekstrem, Prefesor Zubairi Usulkan Indonesia Lockdown Dua Pekan

Pihak-pihak yang mempercayai teori konspirasi pun ditantang untuk membuktikannya sebagaiman yang dilakukan Joanna Overholt.

Joanna Overholt merupakan orang yang percaya bahwa vaksinasi membuat orang menjadi magnet.

Kalau yakin ada konspirasi, buktikan saja. Lakukan seperti Joanna Overholt, seseorang yang coba buktikan vaksin Covid-19 bisa membuat orang jadi magnet,” ucap Zubairi Djoerban.

Joanna Overholt pun diminta membuktikan keyakinannya dalam persidangan di Ohio House.

Baca Juga: Khawatir Pandemi Semakin Ekstrem, Prefesor Zubairi Usulkan Indonesia Lockdown Dua Pekan

Namun apa yang dipercaya Joanna Overholt tidak terbukti.

Dalam pembuktiannya di persidangan, Overholt menempelkan kunci ke lehernya dan gagal. Bagaimana?” tutur Zubairi Djoerban.

 

 

Teori konspirasi yang dipercaya Joanna Overholt dibantah secara bukti ilmiah.

Dikutip dari Thehill, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa vaksin tidak dapat membuat Anda magnetis.

"Menerima vaksin COVID-19 tidak akan membuat Anda magnetis, termasuk di tempat vaksinasi yang biasanya di lengan Anda. Vaksin COVID-19 tidak mengandung bahan yang dapat menghasilkan medan elektromagnetik di tempat suntikan Anda," kata CDC .

CDC menyampaikan bahwa semua vaksin COVID-19 bebas dari logam seperti besi, nikel, kobalt, lithium, dan paduan tanah jarang, serta produk manufaktur apa pun seperti mikroelektronika, elektroda, tabung nano karbon, dan semikonduktor kawat nano.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah