Covid-19 Varian Delta Menular dalam Hitungan Detik saat Berpapasan? Zubairi Djoerban Beri Penjelasan

- 25 Juni 2021, 14:25 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan soal covid varian delta.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan soal covid varian delta. /Instagram/@profesorzubairi/

PR BEKASI – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengungkap sejumlah fakta corona virus varian Delta.

Zubairi Djoerban mengaku banyak mendapatkan pertanyaan tentang kabar yang menyebutkan varian Covid-19 Delta bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik.

Lebih lanjut, Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa penularan cepat varian Covid-19 Delta bukan candaan belaka.

Baca Juga: Sinovac Klaim Vaksin Buatannya Efektif Kurangi Gejala pada Pasien Covid-19 varian Delta di Indonesia

Hal itu dibuktikan dari hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus Covid-19 baru.

Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi, Jumat, 25 Juni 2021.

Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa hal tersebut yang menjadi konsen para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana.

Baca Juga: Daya Tular Varian Delta Berbahaya, Epidemiolog Sarankan Lockdown Wilayah

Oleh karena itu, pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik.

Lantas, bagaimana penularan atau transmisi kontak sekilas itu itu terjadi?

Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama—sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Berikut 5 Fakta Ilmiah Varian Delta, Mutasi Baru Virus Corona dari India

Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding,” ujar Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban mengatakan bahwa secara global Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Lebih lanjut, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa sebagian besar vaksin yang beredar saat ini, mengeklaim masih bisa bekerja melawan Varian Delta.

Tangkapan layar cuitan Zubairi Djoerban.
Tangkapan layar cuitan Zubairi Djoerban. /Twitter/@ProfesorZubairi

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Berikut 5 Fakta Ilmiah Varian Delta, Mutasi Baru Virus Corona dari India

Meskipun demikian, sangat penting masyarakat disiplin protokol kesehatan yakni 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi).

Protokol kesehatan tersebut merupakan langkah pencegahan agar tidak terpapar corona virus Varian Delta.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x