Menurutnya, kehilangan Dr. Arief Munandar tak hanya kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi gerakan umat dan media yang independen.
"Bersama FNN, Bang Arief memperjuangkan terus media independen, media kritis terhadap kekuasaan, bukan media yang hanya membebek pada kekuasaan," katanya.
Hersubeno mengungkapkan, tak jarang langkah yang diambil Bang Arief sangat mengkhawatirkan keluarga karena seolah menentang kekuasaan.
Dia menyatakan bahwa Covid-19 di Indonesia telah banyak mengambil nyawa para ulama dan cendekia, termasuk Dr. Arief Munandar.
"Indonesia kehilangan besar, kita tidak bisa membayangkan sebuah bangsa yang kehilangan para ulama dan para cerdik cendekia," ujar Hersubeno Arief.***