Lantas Tsamara Amany menimpali tanggapan akun tersebut.
Tsamara Amany menjelaskan bahwa masyarakat yang berpenghasilan harian masih tetap akan kesulitan obat paling murah sekalipun seharga Rp20.000.
Tsamara Amany menyinggung besar penghasilan warga di pinggiran rel kereta api, yang hanya cukup untuk makan sehari-hari.
“Obat paling murah yang harganya Rp20 ribu itu juga termasuk berat Mas untuk diakses warga dengan pendapatan harian,” ucap Tsamara Amany.
“Untuk saya dan Masnya Rp20 ribu itu murah. Untuk warga di pinggiran rel kereta api, warga yang MCKnya harus berbagi, Rp20 ribu itu buat makan, Mas,” tutur Tsamara Amany.