PR BEKASI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir angkat suara perihal ditiadakannya salat Idul Adha berjemaah di masjid maupun di lapangan.
Peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut merupakan langkah yang diambil pemerintah karena khawatir ancaman lonjakan Covid-19.
Menurut Haedar, peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama.
Baca Juga: Idul Adha, Stadion Croke Park di Irlandia Akan Disulap Jadi Tempat Salat Ied
"Meniadakan salat Idul Adha di lapangan maupun di masjid karena adanya ancaman Covid-19 tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama," kata Haedar Nashir, sebagaimana dinukil PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @HaedarNs pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Ia menilai bahwa menghindari berkumpul dalam jumlah banyak merupakan salah satu ikhtiar manusia untuk lepas dari pandemi dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Menghindari berkumpul dalam jumlah banyak adalah upaya untuk memutus rantai pandemi Covid-19," ujar Haedar Nashir.
Baca Juga: Daftar Sebaran 1.038 titik Penyekatan PPKM Darurat dan Pengamanan Idul Adha 2021