Salat Idul Adha Berjemaah Dilarang, Haedar Nashir: Tidaklah Berarti Mengurang-ngurangi Agama

- 17 Juli 2021, 10:57 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan semua ibadah tetap bernilai di hadapan Allah SWT.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan semua ibadah tetap bernilai di hadapan Allah SWT. /Dok. Muhammadiyah

PR BEKASI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir angkat suara perihal ditiadakannya salat Idul Adha berjemaah di masjid maupun di lapangan.

Peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut merupakan langkah yang diambil pemerintah karena khawatir ancaman lonjakan Covid-19.

Menurut Haedar, peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama.

Baca Juga: Idul Adha, Stadion Croke Park di Irlandia Akan Disulap Jadi Tempat Salat Ied

"Meniadakan salat Idul Adha di lapangan maupun di masjid karena adanya ancaman Covid-19 tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama," kata Haedar Nashir, sebagaimana dinukil PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @HaedarNs pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Tangkapan layar cuitan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Tangkapan layar cuitan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Ia menilai bahwa menghindari berkumpul dalam jumlah banyak merupakan salah satu ikhtiar manusia untuk lepas dari pandemi dan memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Menghindari berkumpul dalam jumlah banyak adalah upaya untuk memutus rantai pandemi Covid-19," ujar Haedar Nashir.

Baca Juga: Daftar Sebaran 1.038 titik Penyekatan PPKM Darurat dan Pengamanan Idul Adha 2021

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @HaedarNs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x