Muhadjir Effendy Sebut Indonesia Darurat Militer, Fadli Zon: Ngawur, Ini Kurangnya Konsep Penanganan Covid-19

- 17 Juli 2021, 16:44 WIB
Fadli Zon menilai ucapan Muhadjir Effendy tentang Indonesia darurat militer ngawur, dan hanya menambah daftar kurangnya penanganan Covid-19.
Fadli Zon menilai ucapan Muhadjir Effendy tentang Indonesia darurat militer ngawur, dan hanya menambah daftar kurangnya penanganan Covid-19. /Twitter.com/@fadlizon

PR BEKASI - Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon memberikan tanggapan terkait pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyebut bahwa Indonesia sudah situasi darurat militer dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Fadli Zon menilai, pernyataan Muhadjir Effendy tersebut ngawur dan dirinya mempertanyakan di mana militernya, jika benar Indonesia sedang dalam darurat militer.

"Pernyataan ini ngawur, kok bisa mengatakan sekarang darurat militer. Mana militernya?," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @fadlizon, Sabtu, 17 Juli 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Kenang Sosok Tengku Zulkarnain: Ulama yang Cerdas, Kritis, dan Punya Visi Kebudayaan

Fadli Zon juga menilai, pernyataan Muhadjir Effendy itu hanya menambah daftar kurangnya pengetahuan terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Sirkus pernyataan ini hanya menambah daftar kurangnya konsep dan pengetahuan elementer plus koordinasi penanganan Covid-19," ujar Fadli Zon.

Tangkapan layar cuitan Fadli Zon soal pernyataan Muhadjir Effendy./
Tangkapan layar cuitan Fadli Zon soal pernyataan Muhadjir Effendy./ Twitter @fadlizon

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut bahwa Indonesia sudah situasi darurat militer dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Sebetulnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-'declare', kita ini kan dalam keadaan darurat militer," kata Muhadjir Effendy di Hotel University Club UGM, Yogyakarta, Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Anggi Novita Bantah Tuduhan Tinggalkan Ferry Irawan Saat Sakit: Justru Dia yang Pergi Saat Saya Kena Stroke

"Jadi kalau darurat itu kan ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang. Nah, sekarang ini sebetulnya sudah darurat militer," sambungnya.

Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa Indonesia dalam situasi darurat militer karena saat ini harus menghadapi musuh yang tidak kasat mata, yakni Covid-19.

"Musuh tidak terlihat ini dalam pertempurannya tidak memakai kaidah-kaidah hukum perang, karena semua orang dianggap kombatan oleh Covid-19 ini," tutur Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Digugat Cerai Anggi Novita Saat Sakit Keras, Tangis Ferry Irawan Pecah: Saya Sakit Dibilang Akting

Menurutnya, dulu ibu hamil dan anak-anak di Tanah Air belum banyak yang terpapar Covid-19. Namun, saat ini tidak sedikit dari mereka yang justru menjadi korban.

"Yang meninggal mulai banyak. Berarti ini perang asimetris menghadapi Covid-19," ujar Muhadjir Effendy.

Oleh karena itu, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerjunkan TNI dan Polri untuk ikut menangani Covid-19, karena sudah tidak bisa dihadapi dengan penanganan biasa.

Baca Juga: Jokowi Kecewa karena Banyak Menteri ke Luar Negeri, Said Didu Heran: Kan Harus Ada Izin Presiden Lewat Setkab

"Ini daruratnya sudah darurat militer, hanya musuhnya memang bukan militer konvensional tapi 'pasukan' tidak terlihat," ujar Muhadjir Effendy.

Muhadjir Effendy lantas menuturkan apa pun istilah yang digunakan dalam menangani Covid-19, baik PPKM Darurat atau PPKM Super Darurat, selama masyarakat tidak menahan diri melanggar protokol kesehatan (proses), maka penanganan Covid-19 tidak akan berhasil.

"Jika tidak menyadari bahwa prokes adalah menjadi yang utama, penanganan Covid-19 ya tidak berhasil," ujar Muhadjir Effendy.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x