"Saya punya keyakinan turis-turis nanti yang datang bukan ingin melihat komodo yang ditaruh di tengah-tengah labirin beton terus kita tonton. Nanti apa bedanya dengan Bonbin Ragunan?," kata Susi Pudjiastuti.
Oleh karena itu, Susi Pudjiastuti meminta Pemerintah Indonesia, khususnya para pejabat dan stakeholder terkait proyek pembangunan di Taman Nasional Komodo, segera sadar agar tidak ditertawakan dunia.
"Sadar yok, sebelum kita ditertawakan dunia," ujar Susi Pudjiastuti.
Sebelumnya, Komite Warisan Dunia UNESCO meminta Pemerintah Indonesia menghentikan semua proyek di Taman Nasional Komodo.
Pemerintah Indonesia juga diminta mengajukan dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) untuk dinilai oleh IUCN (Uni Internasional Konservasi Alam).
Hal itu diputuskan pada Konvensi Komite UNESCO pada 16-31 Juli 2021 lalu.
Sebagai anggota UNESCO, Indonesia juga diminta untuk memasukkan laporan tentang Kondisi Konservasi (State of Conversation) Taman Nasional Komodo dan pelaksanaan keputusan penghentian proyek kepada World Heritage Center, paling lambat pada 1 Februari 2021, untuk diperiksa oleh Komite pada sesi sidang 2022.***