Pemerintah Hapus Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19, dr Berlian: Masih Bisa Berharap ke Negara?

- 11 Agustus 2021, 13:41 WIB
Dokter Berlian Idris menanggapi kabar pemerintah hapus angka kematian dari Indikator penanganan Covid-19.
Dokter Berlian Idris menanggapi kabar pemerintah hapus angka kematian dari Indikator penanganan Covid-19. /Twitter/@berlianidris

PR BEKASI – Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Berlian Idris menyoroti kabar pemerintah hapus angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.

Dr. Berlian Idris menyebutkan bahwa tindakan tersebut seolah angka kematian Covid-19 hanya sebatas angka.

Menurut dr. Berlian Idris, pemerintah seolah tidak ada upaya untuk memperbaiki catatan angka kematian.

Baca Juga: Sentil Cuitan Mahfud MD, dr Berlian: Yang Mengharukan Itu Punya Pemimpin seperti Bapak

Pemerintah malah dengan mudahnya menghapus angka kematian dari indikator penanganan Corona.

“Sepertinya kematian hanya sekadar angka. Alih-alih memperbaiki cara pencatatannya, angka kematian malah dihapus dari indikator penanganan corona,” kata dr. Berlian.

Keputusan pemerintah menghapus angka kematian dari indikator penanganan Corona malas membuat semakin menjauhkan rasa kepercayaan terhadap negara.

Baca Juga: Ade Armando Bandingkan Angka Kematian Covid-19, dr Berlian: BuzzeRp Level Binatang, Tega Kecilkan Arti Manusia

“Kalau sudah begini, apa masih bisa berharap pada negara?” kata dr. Berlian sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @berlianidris, Rabu, 11 Agustus 2021.

Sebelumnya, Pemerintah resmi kembali memperpanjang PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021.

Keputusan perpanjangan PPKM tersebut disampaikan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan virtualnya, Senin, 9 Agustus 2021.

Baca Juga: Ade Armando Bandingkan Angka Kematian Covid-19, dr Berlian: BuzzeRp Level Binatang, Tega Kecilkan Arti Manusia

Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa sejumlah daerah mengalami perbaikan situasi, namun dalam kenyataan dalam beberapa hari terakhir kematian tercatat hingga di atas 1.000 orang per hari.

Padahal, angka kasus konfirmasi di Jawa dan Bali mengalami penurunan yang cukup signifikan di beberapa mayoritas provinsi, salah satunya di DKI Jakarta.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, hal itu terjadi lantaran adanya kesalahan pada saat memasukan data kematian.

Baca Juga: Viral Burung Beo di Thailand Telan 21 Berlian Setelah Berhasil Jarah Kotak Perhiasaan

Oleh karena itu, selanjutnya kata Luhut Binsar Pandjaitan akan meniadakan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.

“Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," kata  Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Risma Ancam ASN Tak Becus Dimutasi ke Papua, Dokter Berlian: Papua Masih Saja Distigma, Kita Ini Bangsa Apa?

Kabar penghapusan angka kematian dari indikator penanganan Corona pun mendapatkan sorotan tajam dari Influencer kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi.

Dr. Tirta menilai penghapusan angka kematian menandakan bahwa pemerintah tidak sukses mengatasi Covid-19.

Dr. Tirta menilai bahwa penghapusan angka kematian ingin menampilkan bahwa seolah-olah pemerintah sukses atasi Covid-19.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @berlianidris


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x