PR BEKASI - Relawan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta memberikan tanggapan terkait ramainya pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster terhadap non nakes.
dr. Tirta turut menyayangkan kabar tersebut, pasalnya masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
"Ramai-ramai bahas booster yang diambil non nakes, padahal beberapa warga aja masih kesulitan dapet vaksin dosis pertama," kata dr. Tirta, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @tirta_hudhi, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca Juga: Juliari Batubara Divonis Ringan karena Di-bully, dr. Tirta: Lain Kali, Kita Puji Saja 'Mantap Gan!'
Meski sangat menyayangkan, dr. Tirta mengaku tak kaget ketika mendengar pihak non medis mendapat vaksin booster, karena menjadi rakyat jelata memang harus terbiasa dengan hal itu.
"Gak kaget, jadi rakyat jelata walau itu nakes, harus terbiasa dengan hal begini," ujar dr. Tirta.
dr. Tirta pun menjelaskan bahwa vaksin booster adalah hak setiap orang, tapi jika dosis kebutuhan warga tercukupi.
"Booster sejatinya hak setiap orang, jika dosis semua warga tercukupi," kata dr. Tirta.
Baca Juga: Muhammad Kece Ditangkap Polisi, Muannas Alaidid: Saya Harap Hukum Juga Berlaku Sama ke Yahya Waloni
"Ya, tapi kan selalu aja pembelaan demi pembelaan, 'Kami kan pelayan publik, berhak dapet booster'. Ribet amat ya, haha debat lagi debat lagi," ujarnya.
Meski demikian, dr. Tirta mengatakan bahwa dirinya tidak ingin terlalu berdebat tentang vaksin booster dan lebih memilih fokus pada komunitas dan telemedisin.
"Saya? Mending fokus di komunitas dan mengurus telemedisin," ujar dr. Tirta.
Sebelumnya, percakapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pejabat terdengar dalam video kunjungan ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Dalam video itu terungkap bahwa beberapa pejabat seperti Gubernur Kaltim Isran Noor hingga Panglima TNI Hadi Tjahjanto sudah mendapat vaksin booster.
Namun, video yang sempat ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden itu kini telah dihapus usai menjadi sorotan media dan perbincangan warganet.
Sementara itu, sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menegaskan bahwa vaksin booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) maupun tenaga pendukung.
''Suntikan ketiga atau booster hanya diperuntukan untuk tenaga kesehatan, termasuk tenaga pendukung kesehatan,'' kata Siti Nadia Tarmidzi, Minggu, 1 Agustus 2021 lalu.
Siti Nadia Tarmidzi juga menegaskan bahwa booster vaksin tidak untuk khalayak umum, mengingat keterbatasan pasokan vaksin dan juga masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan vaksin.
''Kami memohon kepada publik untuk vaksin dapat menahan diri untuk tidak membebaskanator untuk mendapatkan vaksin ketiga. Masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan vaksin. Mohon untuk tidak tanpa kehendak,'' tutur Siti Nadia Tarmidzi.***