"Wajar jika mereka melakukan hal seperti itu, karena tanggapan di media sosial masih sangat tinggi. Bahkan menjadikannya sebagai sebuah inspirasi," kata Muhammad Farhan.
Oleh karena itu, Muhammad Farhan mengimbau semua pihak agar mewaspadai adanya glorifikasi kemenangan Taliban di Indonesia.
"Faktanya sekarang ada glorifikasi, itu harus diwaspadai. Tetapi saya sebetulnya ingin membawa ini ke tahap berikutnya dalam narasi publik khususnya media digital," kata Muhammad Farhan.
"Saat ini glorifikasi itu terjadi, tapi nanti akan ada sebuah konter narasi terhadap glorifikasi Taliban," sambungnya.
"Akan ada sebuah gerakan global melalui media bahwa Taliban akan melakukan pelanggaran hak asasi yang mendasar pada perempuan, anak-anak, kebebasan dan lain-lain," tutur Muhammad Farhan.
Baca Juga: Uki Eks NOAH Kesal Saat Dengar Musik, Anisa Bahar: Tinggal di Hutan Aja, Hidup Kayak Zaman Batu Lagi
Menurutnya, hal itu akan terus dimanfaatkan oleh kelompok yang merasa perlu melakukan kampanye glorifikasi kemenangan Taliban di Indonesia.
"Kalau sampai itu terjadi, kita akan terus terpolarisasi antara tuduhan islamofobia dan tuduhan liberalisasi," ucapnya.
"Nah, ini yang mengerikan yang akan terjadi pada kita, apalagi 2024 akan ada Pemilu lagi. Oleh karena itu, glorifikasi ini harus segera dihentikan," ujar Muhammad Farhan.***