PR BEKASI - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan memberikan tanggapan terkait isu munculnya islamofobia akibat kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan.
Muhammad Farhan mengatakan bahwa sebenarnya yang ditakutkan olehnya bukan islamofobia, tapi munculnya glorifikasi kemenangan kelompok Taliban.
Hal itu disampaikan Muhammad Farhan saat menjadi narasumber di acara "Mata Najwa" bertajuk "Jaga-jaga Taliban" pada Rabu, 25 Agustus 2021.
"Saya bukan takut islamophobia, tapi fakta bahwa di media sosial, di Indonesia ada glorifikasi kemenangan Taliban adalah kemenangan Islam," kata Muhammad Farhan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 26 Agustus 2021.
Muhammad Farhan juga menilai, kemenangan Taliban di Afghanistan terkesan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki hasrat mendirikan negara yang tidak Pancasila.
"Ini terkesan kita digas benar sama mereka-mereka yang punya hasrat mendirikan negara yang tidak Pancasila. Itu masih ada dan kita tidak bisa menyangkal," ujar Muhammad Farhan.
Meski demikian, Muhammad Farhan menyebut hal itu adalah hal yang wajar, mengingat tanggapan di media sosial masih sangat tinggi, bahkan tak jarang menjadikan kemenangan Taliban sebagai inspirasi.
"Wajar jika mereka melakukan hal seperti itu, karena tanggapan di media sosial masih sangat tinggi. Bahkan menjadikannya sebagai sebuah inspirasi," kata Muhammad Farhan.
Oleh karena itu, Muhammad Farhan mengimbau semua pihak agar mewaspadai adanya glorifikasi kemenangan Taliban di Indonesia.
"Faktanya sekarang ada glorifikasi, itu harus diwaspadai. Tetapi saya sebetulnya ingin membawa ini ke tahap berikutnya dalam narasi publik khususnya media digital," kata Muhammad Farhan.
"Saat ini glorifikasi itu terjadi, tapi nanti akan ada sebuah konter narasi terhadap glorifikasi Taliban," sambungnya.
"Akan ada sebuah gerakan global melalui media bahwa Taliban akan melakukan pelanggaran hak asasi yang mendasar pada perempuan, anak-anak, kebebasan dan lain-lain," tutur Muhammad Farhan.
Baca Juga: Uki Eks NOAH Kesal Saat Dengar Musik, Anisa Bahar: Tinggal di Hutan Aja, Hidup Kayak Zaman Batu Lagi
Menurutnya, hal itu akan terus dimanfaatkan oleh kelompok yang merasa perlu melakukan kampanye glorifikasi kemenangan Taliban di Indonesia.
"Kalau sampai itu terjadi, kita akan terus terpolarisasi antara tuduhan islamofobia dan tuduhan liberalisasi," ucapnya.
"Nah, ini yang mengerikan yang akan terjadi pada kita, apalagi 2024 akan ada Pemilu lagi. Oleh karena itu, glorifikasi ini harus segera dihentikan," ujar Muhammad Farhan.***