Fenomena Childfree, UAH: Kita Gak Boleh Bawa Paham dari Luar ke Sini Langsung Dipraktekan

- 31 Agustus 2021, 06:19 WIB
UAH memberikan tanggapan soal selebritas yang memutuskan untuk tidak memiliki anak.
UAH memberikan tanggapan soal selebritas yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. /YouTube Adi Hidayat Official

PR BEKASI - Ustaz Adi Hidayat memberikan tanggapan terkait pendapat sejumlah selebritas yang mengumumkan untuk childfree atau tidak ingin memiliki anak.

Sebagaimana diketahui, Chef Juna sebelumnya memutuskan untuk tidak memiliki anak dalam pernikahannya.

"Belasan tahun di Amerika memang sudah melihat bahwa menikah itu tidak harus, punya anak itu tidak harus," kata Chef Juna.

Baca Juga: Gita Savitri dan Paul Partohap Putuskan Childfree: Mungkin Terlalu Ekstrem, Tapi Kita Penginnya Berdua Aja

Terkait hal tersebut, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menilai gagasan Barat tidak boleh langsung dipraktekan di Indonesia.

Pasalnya, ungkap UAH, seorang warga negara yang baik harus melihat paham Barat tersebut sesuai dengan Pancasila atau tidak.

Hal tersebut disampaikan UAH dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Sentil Pihak yang Fitnah UAH Soal Donasi Palestina, Zulkifli Hasan: Jangan Benturkan Negara dengan Islam!

"Dalam kasus childfree, gak boleh kita bawa paham dari luar ke sini langsung dipraktekan. Lihat dulu selaras gak dengan kehidupan berbangsa kita," tutur UAH.

UAH menilai, harapan orang menikah pada umumnya adalah memiliki anak atau keturunan yang merupakan fitrah berumah tangga.

"Mendapati keturunan dalam konsep pernikahan dalam sudut pandang manapun itu sebetulnya bagian dari fitrah rumah tangga," ujar UAH.

Baca Juga: Husin Shihab Tak Bisa Jawab Ikut Donasi Palestina ke UAH atau Tidak: Saya Gak Mau Riya

Oleh karena itu, UAH menegaskan bahwa Islam turut mengatur fitrah berumah tangga tersebut.

"Karena ini adalah bagian dari fitrah rumah tangga, maka wajar kiranya bila Islam memberikan perhatian yang besar tentang ini," ucap UAH.

Dalam Islam, lanjut UAH, seorang Muslim harus memiliki visi pernikahan yang sesuai dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi saw, yakni memiliki keturunan.

Baca Juga: Tak Hanya oleh UAH, Eko Kuntadhi Diduga Akan Dilaporkan Juga oleh Roy Suryo Atas Pencemaran Nama Baik

"Banyak di ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi saw untuk menghadirkan visi rumah tangga ini guna melahirkan keturunan yang baik," kata UAH.

Selain itu, UAH mengatakan bahwa setiap pendapat tidak boleh melanggar nilai dan norma-norma yang disepakati kolektif dalam masyarakat.

"Setiap pendapat itu kita hormati. Setiap orang bisa berpendapat.

Baca Juga: Ajak Umat Islam Tolak Teori Darwin, UAH: Kalau Anda Berasal dari Monyet Silakan, Tapi Jangan Ajak-ajak Saya

"Tapi juga musti ada nilai dan norma-norma yang bisa memberikan arahan atau batasan-batasan pemikiran sehingga tidak bergeser dari nilai-nilai yang disepakati manusia pada umumnya," tutur UAH.

Pada penutupnya, UAH menegaskan bahwa pendapat yang bersumber dari paham liberalisme harus ditolak karena ada batasan yang tidak terkontrol.

"Kita menolak dalam berpendapat itu paham liberalisme, karena ada kebebasan yang tidak terkontrol di situ.

"Musti ada kontrolnya, baik hukum positif ataupun hukum agama atau norma yang berlaku dalam adat," kata UAH.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah