Ramai 'Kawal Dana PON 1,4 Triliun', Abdillah Toha: Sampai Kapan Dibuat Tak Tenang oleh Urusan Permalingan?

- 14 September 2021, 14:50 WIB
Pemerhati masalah sosial dan mantan politisi PAN, Abdillah Toha menyoroti kabar kekhawatiran penyalahgunaan anggaran PON XX Papua 2021.
Pemerhati masalah sosial dan mantan politisi PAN, Abdillah Toha menyoroti kabar kekhawatiran penyalahgunaan anggaran PON XX Papua 2021. /YouTube/Cokro TV

PR BEKASI – PON XX Papua 2021 sebentar lagi bakal dihelat.

Seperti yang diketahui, PON XX Papua 2021 dijadwalkan akan berlangsung multi pada 2-15 Oktober 2021.

PON XX Papua 2021 akan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin Olahraga dan 681 laga.

Baca Juga: Ridwan Kamil Inginkan Nama Jabar Harum Pada PON XX 2021 Papua: Target Kami Juara Satu Juara Umum

Ada 2.239 medali yang diperebutkan oleh 7.199 atlas yang bertanding.

Pertandingan-pertandingan tersebut akan berlangsung di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Mendekati perhelatan pesta olahraga multicabang nasional ini semakin banyak kabar soal PON XX Papua 2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut PON XX Papua 2021 Terselip Misi Kebudayaan: Kami Tegaskan Jabar Sahabat Papua

Dari sekian kabar soal PON XX Papua 2021, ada sejumlah kabar yang menyita perhatian.

Salah satunya kabar soal PB PON XX meminta pendampingan dari kepolisian, BPK, BPKP, dan kejati agar nantinya tidak terjadi masalah hukum dalam penggunaan anggaran.

Kabar yang berjudul “Kawal Dana PON Rp1,4 Triliun” ini pun mendapatkan komentar dari mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN), Abdillah Toha.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah PON Papua 2021 Berikan Lowongan Kerja Crew Runner dengan Gaji UMR Jakarta? Cek Faktanya

Abdillah Toha merasa heran dengan pemberitaan di Indonesia. Pasalnya masih banyak saja orang yang khawatir tentang penggunaan anggaran.

Menurutnya, mendekati PON seharusnya hadir berita utama yang mendukung prestasi atlet.

Abdillah Toha tak sungkan menyebut Indonesia sebagai negara ajaib.

Baca Juga: Polemik Nagita Slavina Jadi Duta PON XX, Rocky Gerung: Korban dari Kedungan Pemerintah dalam Memahami Papua

“Negeri ajaib. Menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) harusnya berita utamanya mendorong prestasi olahragawan. Tapi di negeriku justru orang kuatir urusan duit anggaran,” kata Abdillah Toha.

Abdillah Toha pun mempertanyakan sampai kapan masyarakat Indonesia bisa hidup tenang tanpa dihantui kabar soal maling uang rakyat (koruptor).

Sampai kapan hidup kita dibuat tidak tenang oleh urusan permalingan begini?” ucap Abdillah Toha sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @AT_AbdillahToha, Selasa, 14 September 2021.

Baca Juga: Keberatan Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting: Dapat Terjadi Cultural Appropriation

Tentu kekhawatiran terkait penyalahgunaan anggaran cukup beralasan.

Jika berkaca pada masa lalu, tak sedikit pejabat negara yang berani menyunat anggaran atau maling uang rakyat (koruptor).

Salah satu kasus korupsi yang memuakkan adalah disunatnya dana bansos Covid-19 yang dipimpin oleh maling uang rakyat (koruptor) eks Mensos bernama Juliari Batubara.

Hal ini sangat melukai hati nurani ibu pertiwi, di tengah masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19, Juliari Batubara malah melakukan maling uang rakyat.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @AT_AbdillahToha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x