Network
PR BEKASI - Aktivis kemanusiaan Veronica Koman mengkritik cara polisi membubarkan aksi demo mahasiswa di Tangerang.
Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo di Tangerang pada hari ini, Rabu 13 Oktober 2021.
Aksi demo mahasiswa ini digelar di sekitar Kantor Bupati Tangerang di Tigaraksa.
Akan tetapi, aksi demo berakhir ricuh dengan cara pembubaran oleh polisi yang dianggap represif.
Baca Juga: Mahasiswa yang Kena Smackdown Oknum Polisi Beri Klarifikasi, Ngaku Cuma Pegel-pegel
Kamera paparazi merekam adegan oknum polisi yang membubarkan aksi demo mahasiswa dengan represif.
Salah satu video yang viral adalah adegan oknum polisi yang membanting ala smackdown seorang mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Veronica Koman mengkritik prosedur polisi huru-hara yang tidak mengenakan identitas.
Kritik tersebut disampaikan Veronica Koman dalam akun Twitter-nya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 13 Oktober 2021.
"Emang udah prosedurnya yah, pake seragam yang tanpa pengenal dan tak bisa diidentifikasi?" tuturnya.
Oleh karena itu, Veronica Koman menyindir oknum polisi yang dianggap represif menindak aksi demo mahasiswa tersebut.
"Supaya ketika membrutal bisa main mabur kayak gini," ucapnya.
Penting diketahui, aksi demo mahasiswa di Tangerang ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389.
Mereka hendak mengutarakan aspirasi dan juga beberapa tuntutan terkait persoalan yang terjadi di Tangerang.
Sementara itu, mahasiswa yang terkena smackdown oknum polisi diketahui telah sadar setelah sebelumnya pingsan.
Mahasiswa bersangkutan itu mengatakan, kondisi tubuhnya biasa saja walaupun sempat pegal.
"Dalam keadaan biasa saja, walaupun sedikit pegel-pegel," ucapnya dalam Instagram @akislangsung.***
