“Duet maut ini. Selain dikenal tokoh yang punya integritas, mereka dikenal punya jargon anti anti korupsi. Selain itu, kedua tokoh adalah ikon,” tambahnya.
Pernyataan dari politisi Partai Ummat tersebut diketahui telah mengejutkan banyak pihak karena selama ini pandangan politik Partai Ummat diketahui berseberangan dengan PDI Perjuangan dan PSI yang merupakan tempat bernaung dua tokoh itu.
Baca Juga: Jepang Ketar-ketir, 10 Kapal Angkatan Laut China dan Rusia Berlayar Bersama-sama
Diketahui, Ahok bukanlah satu-satunya tokoh yang menjadi kandidat Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Baru Indonesia.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Jokowi saat ditemui beberapa bulan lalu di Istana Merdeka, Jakarta.
"Kandidatnya ada banyak, satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," kata Presiden Jokowi.
Bambang Brodjonegoro sendiri merupakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sementara itu, Tumiyana merupakan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) dan Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi saat ini.
Sementara itu, Badan Otoritas tersebut nantinya memiliki tugas untuk mempersiapkan, membangun, dan memproses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.