Ariel Heryanto Soroti Anak-Anak Indonesia di Australia: Kebanyakan Cuma Fasih Berbahasa Inggris

- 30 Oktober 2021, 09:22 WIB
Ariel Heryanto soroti anak-anak Indonesia di Australia.
Ariel Heryanto soroti anak-anak Indonesia di Australia. /Twitter/@ariel_heryanto

PR BEKASI – Profesor Emeritus dari Universitas Monash Australia, Ariel Heryanto membagikan pandangan menarik terkait pengajaran bahasa ibu di Australia.

Ariel Heryanto menuturkan bahwa pandangan itu didapat setelah melakukan pengamatan sekilas selama 20 tahun.

Ariel Heryanto menjelaskan bahwa perspektifnya bisa benar atau salah.

Baca Juga: Pemenang Film Animasi Cerita Rakyat Karya Anak Bangsa dalam Acara Bulan Bahasa

Ini pengamatan sekilas 20 tahun. Bisa salah,” kata Ariel Heryanto.

Ariel Heryanto mengamati para imigran atau Warga Negara Asing (WNA) di Australia dalam mengajarkan bahasa ibu atau leluhurnya.

Di antaranya para imigran asal China hingga warga negara Arab.

Baca Juga: Kisah Membanggakan dari Salah Satu Peserta Disabilitas BIPA di Acara Puncak Perayaan Bulan Bahasa 2021

Di Australia, imigran RRC mengajar anak-anak mereka bicara Mandarin sehari-hari. Juga yang menikah dengan non-Cina,” kata Ariel Heryanto sebagaimana dikutip  Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ariel_heryanto pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Yang Jepang berbahasa Jepang. Yang Arab berbahasa Arab,” ujarnya melanjutkan.

Lantas Ariel Heryanto membandingkan dengan anak-anak asal Indonesia di Australia.

Baca Juga: Nadiem Makarim Hadiri Puncak Perayaan Bulan Bahasa 2021, Mengulas Buku 'Petualangan Banyu ke Negeri Jauh'

Menurutnya, mayoritas anak-anak Indonesia malah lebih fasih berbahasa Inggris daripada bahasa ibunya.

Tapi anak-anak dari Indonesia kebanyakan cuma fasih berbahasa Inggris,” ucap Ariel Heryanto.

Ariel Heryanto mengaku terkagum-kagum ketika melihat anak-anak ‘bule’ yang fasih bahasa Mandarin, Jepang atau Arab.

Baca Juga: Bulan Bahasa Diperingati pada Bulan yang Sama dengan Hari Sumpah Pemuda, Begini Alasannya

Mereka menggunakan bahasa ibu untuk mengobrol dengan para pengasuhnya.

Aku sering terpukau di tempat-tempat umum melihat anak-anak pra-sekolah bertampang "Bule" (nurun ayahnya) tapi cas-cis-cus fasih berbahasa Mandarin, Jepang atau Arab (karena ibunya dari sana) ketika ngobrol dengan nenek mereka (Asia atau Timur Tengah) yang mengasuhnya,” tutur Ariel Heryanto.

Cuitan ini pun memunculkan pandangan-pandangan menarik terkait kepiawaian anak-anak sekarang memakai bahasa Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta: Bahasa Indonesia Dikabarkan Jadi Bahasa Resmi Kedua di Vietnam

Di Indonesia (Jakarta) aja banyak anak-anak yang cuma bisa bahasa Inggris dan ga bisa bahasa Indonesia,” tulis akun bernama @DianOnno.

Nanti udah agak gede dan harus interaksi sama masyarakat baru deh bisa bahasa Indonesia patah-patah. Harusnya bisa bilingual malah jadi English First,” tulisnya melanjutkan.

Di Indonesia aja banyak anak gabisa Indonesian karena dibiasakan full english di rumah dan sekolah. Jadinya ya aneh,” tulis akun bernama @lacheriebon.

Baca Juga: Permintaan Maaf Rachel Vennya Dinilai Terpaksa, Pakar Ekspresi: Dari Bahasa Tubuh Menandakan Tidak Suka

Ada juga warganet yang berbagi pengalamannya mewawancarai WNA.

Sempat interview dgn host family yang emaknya Jerman, bapak Mesir tapi passport danish, anaknya kalau ngomong ke emak bahasa Jerman, ke bapaknya bahasa Arab. Di sekolah bahasa danish, dan bahasa Inggrisnya juga bagus,” tulis akun bernama @asrimaharanii.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ariel_heryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x