Angka Kematian Akibat Covid-19 di Tanah Air Alami Penurunan dan Tingkat Kesembuhan Tinggi

- 23 November 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi. Jubir Reise Broto Asmoro mengatakan angka kasus kematian akibat Covid-19 mengalami penurunan.
Ilustrasi. Jubir Reise Broto Asmoro mengatakan angka kasus kematian akibat Covid-19 mengalami penurunan. /Pixabay

PR BEKASI - Jumlah angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan dan tingkat pasien yang sembuh terus mengalami peningkatan.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat Natal dan Tahun Baru yang Sehat dan Aman dari Covid-19 secara daring di Jakarta, Senin, 22 November 2021.

"Kita harus bersyukur juga, kasus kesembuhan tinggi dan angka kematian rendah," kata Reisa Broto Asmoro dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 23 November 2021.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Jangan Terjebak Ego Sektoral Hadapi Ancaman Lonjakan Covid-19, Jelang Libur Nataru

Dalam pernyataannya, Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa pada 19 November lalu Indonesia berhasil menekan angka kematian akibat Covid-19 menjadi lima kematian.

Angka tersebut dari sekitar 8.000 pasien yang sedang dirawat baik di rumah sakit atau yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Reisa Broto Asmoro melanjutkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka tersebut menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia dianggap bisa terkendali.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia Senin 22 November 2021, Pasien Meninggal Dunia Turun hingga 5 Orang

Karena, lanjut dia jumlah penambahan kasus terus berada di bawah angka puncak dibanding pada periode bulan Juni hingga Agustus lalu.

Selain itu, menurut Reisa Broto Asmoro, angka itu juga merupakan yang terendah sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.

"Jadi kalau kita lihat angka keterisian rumah sakit, itu masih rasional," ujarnya.

Baca Juga: Asal-usul Covid-19 Semakin Terungkap, Dokumen yang Bocor Sebut Sampel Virus Dikirim ke Wuhan

Menurutnya, Indonesia bisa mencapai angka tersebut karena testing dan tracing yang dilakukan oleh pemerintah sudah lebih luas dan melebihi standart yang ditetapkan oleh WHO.

Ia mengatakan apabila sebelumnya pemerintah hanya melakukan testing 1 per 1.000 penduduk per minggu, dalam waktu dua bulan terakhir, uji tes telah dilakukan pada lebih dari 4 per 1.000 penduduk per minggu.

"Artinya, lebih kurang sebanyak 100 ribu orang telah dites per harinya," katanya.

Baca Juga: India Akan Bantu Indonesia Hadapi Ancaman Covid-19, Akui Siap Kirim 20 Juta Dosis Vaksin Novavax

Tak hanya itu, selain testing dan tracing yang terus digencarkan, bertambahnya masyarakat yang divaksinasi turut membantu menekan jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 tersebut.

Meski kasus kematian akibat virus SARS-CoV-2 terus melandai, Reisa mengimbau agar seluruh pihak untuk tidak lengah pada kondisi saat ini.

Baca Juga: Identitas Pasien Pertama Covid-19 di Wuhan Terungkap, Ternyata Penjual Makanan

"Terus disiplin menjalankan protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas yang memiliki risiko penularan Covid-19 lebih tinggi," katanya.

“Penanganan Covid-19 di Indonesia yang baik saat ini harus tetap dipertahankan. Kita harus jaga terus protokol kesehatannya, apalagi pelonggaran aktivitas masyarakat sudah dilakukan."***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x