Network
PR BEKASI - Beredar video viral memperlihatkan aksi kekerasan yang menimpa anak panti asuhan yang masih dibawah umur.
Anak perempuan divideo itu sebelumnya menjadi korban pelecehan seksual dan seharusnya dapat perlindungan.
Namun, anak perempuan itu malah disiksa ramai-ramai oleh pelaku.
Anak panti asuhan yang alami kekerasan itu berasal dari panti asuhan di kawasan Perumahan Puri Palma, Jalan Teluk Grajakan, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Viral Cewek Ini Curhat Diputusin Pacarnya Gegara Ga Mau Makan Pecel, Jawaban Si Cowok Bikin Kesel
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @andreli_48 pada Selasa, 23 November 2021, dicerikatan kornologi awal mula terjadinya kekerasan pada anak panti asuhan tersebut.
Sebelumnya, anak perempuan ini tinggal di panti asuhan.
Menurut informasi, anak perempuan itu tinggal di panti asuhan bukan tanpa alasan lantaran bapaknya mengidap gangguan jiwa atau ODGJ.
Sementara, ibunya hanya seorang asisten rumah tangga.
Baca Juga: Viral Rumah Mewah Rp3 Miliar di Banjarmasin Ambruk, Penjaga: Ada Suara Kretek-kretek
Lebih lanjut, anak perempuan ini diduga telah mengalami kekerasan seksual atau pencabulan oleh seorang pria yang sudah punya istri di wilayah tersebut.
Bahkan tak hanya kekerasan seksual biasa, anak panti asuhan ini alami kekerasan seksual yang mengarah ke sadistic.
Sementara sang istri yang mengetahui bahwa suaminya itu cabuli seorang anak perempuan panti asuhan.
Sang istri pun diduga tidak terima kalau anak ini dicabuli oleh suaminya.
Lantas sang istri pun melakukan penyiksaan anak panti asuhan tersebut.
Bahkan istri dari pria yang melakukan pelecehan seksual itu menjadi dalang pelaku penyiksaan.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, penyiksaan pun dilakukan di tengah lapangan.
Bahkan penyiksaan anak panti asuhan itu dilakukan oleh sekitar 8 orang yang diduga merupakan teman dari istri seorang pria yang melakukan pelecehan seksual tersebut.
Sampai artikel ini keluar belum diketahui mengenai kelanjutan kasus tersebut akan dilaporkan pihak berwajib atau tidak.
Selain itu, belum ada tanggapan dari panti asuhan tempat di mana anak perempuan tersebut tinggal.***
