Network
PR BEKASI - Ketua Umum PSI, Giring Ganesha disorot Presiden Jokowi.
Seperti yang diketahui, Giring Ganesha sebelumnya menyampaikan pidato di hadapan Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Giring Ganesha berpidato dengan berapi-api.
Baca Juga: Giring Ganesha Puji Kepemimpinan Jokowi, Singgung Soal Bahaya Laten yang Mengancam Generasi Optimis
Menanggapi pidato mantan vokalis band Nidji itu, Presiden Jokowi mengaku kerepotan.
Menurut Jokowi, dirinya kerepotan menandingi isi dan cara penyampaian pidato yang dilakukan Giring Ganesha.
Selain isi dan cara pidato Giring Ganesha, Jokowi juga mengalami 'kesulitan' dengan pidato Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.
Baca Juga: Disebut Giring Pemimpin Pembohong, Roy Suryo Yakin Anies Baswedan Amanah: Saya Sudah kenal Dia Puluhan Tahun
Hal itu disampaikan dalam "Acara Puncak HUT Ke-7 Partai Solidaritas Indonesia" yang disiarkan secara langsung pada Rabu, 22 Desember 2021.
"Saya jadi repot karena tadi yang disampaikan bro Giring luar biasa. Isi maupun cara menyampaikannya. Masih kaget dengan bro Giring muncul sis Grace Natalie, lebih menyulitkan saya lagi," kata Jokowi, dikutip dari Antara, Kamis, 23 Desember 2021.
Akan tetapi, dia mengatakan bahwa cara berpidato Giring Ganesha dan Grace Natalie tentu berbeda dengan caranya yang sudah berusia lanjut.
Baca Juga: Diduga Sindir Giring Ganesha yang Ingin Jadi Presiden, Randy Nidji: Mending Jadi Balon Joget aja
Oleh karena itu, ada jarak di antara cara berpidato orang nomor 1 di Indonesia tersebut dengan para pimpinan PSI.
"Ya tapi memang umur saya udah 60 tahun, yang di hadapan saya semuanya muda-muda semua, jadi memang ada sebuah 'gap'. Ada sebuah jarak yang memang harus kita akui," tutur Jokowi.
Dia menyebut kader-kader PSI yang mayoritas berusia muda dapat cepat merespons perubahan.
Baca Juga: Bandingkan dengan Anies Baswedan, Natalius Pigai: Siapa Itu Giring? Kita Tidak Kenal
"Cepat beradaptasi terhadap perubahan apalagi sekarang ini kita pada situasi yang sangat sulit, situasi yang tidak mudah, tidak gampang baik global dunia negara lain dan negara kita tidak mudah," ujar Jokowi.
Dia menambahkan kesulitan dan ketidakpastian global tersebut karena dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan keragu-raguan para pemimpin dunia.
"Karena kompleksitas masalah yang dulu tidak kita pikirkan muncul semuanya. Tiap hari bisa berubah kebijakan karena juga pandemi berubah-ubah, mutasi dari ini ke ini, dulu awalnya delta, delta ke omicron, omicron ke mana lagi ini menyebabkan ketidakpastian global dan ketidakpastian negara kita," tutur Jokowi.
