Ditargetkan akhir 2021 sudah selesai dan Menhub akan melaporkannya ke Presiden Joko Widodo untuk meresmikannya.
Baca Juga: 7 WNI Batal Berangkat dari Wuhan, Tiongkok
Bandara Raja Haji Abdullah Karimun saat ini mempunyai panjang runway 1400 x 30 meter, apron 75,2 Mx 60 M dan taxiway 70 Mx15 M.
Sementara, untuk Untuk pertumbuhan penumpang setiap tahunnya naik rata-rata 15-20 persen dalam lima tahun kebelakang.
Pengembangan fasilitas di sisi udara yang akan dilakukan meliputi pembuatan turning area dan marking, lanjutan pembuatan drainase sisi udara.
Baca Juga: Pemkab Bekasi Targetkan Perbaikan 300 SD Negeri Selama Tahun 2020
Pengembangan fasilitas sisi darat meliputi perluasan dan penataan lanscape parkir terminal dan penambahan fasilitas penunjang pelayanan bandara udara juga perpanjangan runway hingga 2000 meter.
Untuk itu, Budi meminta bantuan pemerintah daerah untuk membantu menyelesaikan pembebasan lahan baik untuk pengembangan Bandara maupun Pelabuhan.
Menhub menyatakan pengembangan Bandara dan Pelabuhan ini nantinya diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di Tanjung Balai Karimun dan sekitarnya, mengingat, Tanjung Balai Karimun merupakan salah satu Kawasan Bebas Perdagangan.
Baca Juga: KJRI Guangzhou Imbau WNI Di Tiongkok Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan