Menhub Tinjau Infrastruktur Transporasi di Pulau Terluar Tanjung Balai Karimun

- 2 Februari 2020, 17:44 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi memprediksi bakal terjadi lonjakan volume kendaraan di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat libur Natal 2019 dan tahun baru 2020.
Menhub Budi Karya Sumadi memprediksi bakal terjadi lonjakan volume kendaraan di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat libur Natal 2019 dan tahun baru 2020. /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan infrastruktur transportasi yang akan dilakukan pengembangan di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada Sabtu 1 Februari 2020 lalu.

Infrastruktur transportasi yang tengah dikembangkan di salah satu pulau terluar di Indonesia tersebut yaitu Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) dan Pelabuhan Malarko.

“Saya diamanatkan oleh Presiden untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur khususnya di daerah terluar, terpencil, tertinggal dan perbatasan (3TP) untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia," ujarnya seperti dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Underpass Kemayoran Kembali Dilanda Banjir, Sekda Sarankan PPK Evaluasi Sistem Drainase

“Tanjung Balai Karimun adalah daerah terluar yang sangat strategis berhadapan dengan negara lain (Singapura dan Malaysia red.), oleh karenanya ini menjadi perhatian utama kami,” kata Budi.

Dalam kunjungannya tersebut, Budi menjelaskan Pelabuhan Malarko yang berada di wilayah Tanjung Balai Karimun ini akan dijadikan Pelabuhan Samudera atau pelabuhan yang dapat disinggahi kapal-kapal besar, yang memiliki fasilitas lengkap untuk tempat bongkar muat barang untuk ekspor dan impor, dan dilengkapi dengan gudang.

Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan, Pelabuhan Malarko yang saat ini masih dikelola oleh Kemenhub nantinya akan dikerjasamakan pengelolaanya dengan BUMD, dan swasta.

Baca Juga: ETLE untuk Sepeda Motor Mulai Diberlakukan, 167 Pelanggar Lalin Terdeteksi

Sebagai informasi saat ini Pelabuhan Malarko sudah membangun Causeway sepanjang 800x6 m2, Dermaga 110 x 10 m2, dan fasilitas lainnya.

Sementara, terkait Pembangunan Bandar Udara Raja Haji Abdullah, Budi menuturkan akan memperpanjang runway hingga 2000 meter agar pesawat Boeing 737 dapat mendarat.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kementerian Perhubungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x