Babi yang positif terinfeksi virus ASF harus diisolasi dan dilakukan pengosongan kandang selama 2 bulan.
Sedangkan untuk babi yang mati karena penyakit ini harus dimasukkan ke dalam kantong dan dikubur demi mencegah penyebaran ke sejumlah babi lain.
Baca Juga: The Diamond Princess dan World Dream, Dua Kapal Pesiar dengan Gejala Virus Corona
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin antivirus untuk ASF, tetapi ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ASF yaitu dengan menerapkan biosekuriti dan manajemen peternakan babi yang baik dengan melakukan pengawasan terutama di daerah-daerah yang berisiko tinggi.
Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap virus ASF terutama provinsi dengan jumlah populasi babi yang relatif tinggi seperti Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Papua.***