Tak Libatkan Masyarakat dalam Update NDCs, Pemerintah Dinilai Tidak Serius Tangani Perubahan Iklim

- 25 Februari 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi Iklim.*
Ilustrasi Iklim.* /Pixabay

Dengan demikian, sektor LULUCF merupakan sektor tumpuan penurunan emisi Indonesia.

Baca Juga: Trump Datangi India, New Delhi Terbelah Dua

Berdasarkan data tersebut, dari 1 Januari hingga 22 Oktober 2019, dari kebakaran lahan terjadi pelepasan 465 juta ton CO2 yang setara dengan total emisi gas rumah kaca Inggris dalam setahun.

Menurut Juru Kampanye Hutan Indonesia Jasmine Puteri mengatakan kebakaran hutan dan lahan gambut yang kerap terjadi setiap tahunnya akan memperparah kondisi krisis iklim di Indonesia.

“Upaya penegakan hukum oleh pemerintah belum memberikan efek jera dan sistem pencegahan kebakaran hutan dan lahan belum berjalan efektif," ucapnya.

Baca Juga: Mengenal Visa Schengen yang Berlaku Untuk 26 Negara di Eropa

Ia mengatakan transisi energi dari energi fosil ke energi bersih dan terbarukan belum terlihat.

Hingga saat ini energi kotor batubara masih mendominasi sektor kelistrikan Indonesia, yaitu sekitar 62 persen dari kapasitas pembangkit di Indonesia, sementara energi terbarukan masih stagnan pada angka 12 persen.

Penambahan kapasitas pembangkit listrik batubara sebesar 27 Gigawatt seperti yang direncanakan dalam RUPTL 2019-2028 akan meningkatkan emisi GRK dalam jumlah besar.

Baca Juga: Huawei Mate XS Resmi Diluncurkan, Simak Perubahannya

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Green Peace


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah