Network
PR BEKASI - Viral sebuah video Walikota Bitung, Maurits Mantiri sidak di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bitung, Sulawesi Utara.
Dalam video terlihat sedang memarahi pegawai, yang sedang bekerja di kantor Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bitung.
Dikutip dari tayangan media sosial kabarnegri Selasa, 18 Januari 2022, dengan caption "Walikota Bitung, Maurits Mantiri melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bitung atas adanya dugaan pungli (pungutan liar) dari laporan warga."
Baca Juga: Tanpa Lucas, WayV Rayakan Anniversary Ke-3, Intip Penampilannya
Tampak Walikota, Maurits Mantiri, mengenakan seragam warna krem, masuk dengan tiba-tiba dan menegur semua pegawai Disdukcapil yang sedang bekerja.
Ia mencari salah seorang pegawai yang diduga telah menerima pungli dari korban.
"Saya sudah beberapa kali jangan pungli-pungli, berdosa!" kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dengan nada tinggi.
Baca Juga: Intip Reaksi Member BLACKPINK saat Jisoo dan Jung Hae In Lakukan Adegan Ciuman
"Mana tu dia, mau kerja boleh, kerja betul boleh, atau jadi makelar!" katanya.
Selain memarahi sejumlah pegawai, Walikota Bitung juga membawa korban pungli ke kantor untuk dikonfrontir.
"Mana tuh keluarga korban, diminta berapa sama siapa," ucap Walikota.
Ditanya Walikota, korban pun mengatakan dirinya telah dimintai sejumlah uang oleh salah satu pegawai Disdukcapil Bitung.
Baca Juga: Info Loker Januari 2022: Buana Triarta Buka Lowongan Minimal SMK, Cek Segera di Sini
"Ibu sherly," kata korban menjawab Walikota sebagaiman dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari tayangn video @kabarnegri pada Selasa, 18 Januari 2022.
Diketahui peristiwa sidak tersebut terjadi pada Selasa, 18 Januari 2022 pagi.
Atas viralnya video tersebut tak sedikit Warganet menyayangkan, atas masih adanya pungli di sejumlah kantor pelayanan publik yang seharusnya gratis.
Bahkan ada juga yang menyebut pungli sebagai budaya dan sistem birokrasi yang berbelit-belit.
"Kenapa ada pungli? Karena sistemnya, mekanismenya, birokrasinya berbelit belit + budaya kinerjanya yg aduhaaaaai," tulis pebripset***.
"Pungli itu hanya mempercepat, kalo ikutin sistem 2-3 minggu hanya untuk menunggu antrian dan hanya di print bukan dicetak pake kanvas," kata Fadel_ok.***
