Berbagai Pihak Mendesak untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Jokowi Perlu Kaji Kebijakan Lockdown

- 15 Maret 2020, 20:54 WIB
ILUSTRASI isolasi virus corona.*
ILUSTRASI isolasi virus corona.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran Corona atau COVID-19 di Indonesia makin meluas. Merujuk data Kementerian Kesehatan, jumlah pasien positif virus corona berjumlah 117 orang, hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara penanganan coronavirus disease (Covid-19) Achmad Yurianto.

Sejumlah negara yang terkena kasus virus corona telah melakukan isolasi atau lockdown di negaranya.

Dikutip dari Cambridge, lockdown merupakan sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat.

Dengan adanya lockdown ini maka penyebaran virus tidak akan meluas dan dapat dikendalikan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gratiskan Biaya Pemeriksaan Tes Gejala Virus Corona 

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs KBRN RRI Jakarta, Presiden Joko Widodo perlu mengkaji jika ingin mengeluarkan kebijakan lockdown. Meski dengan lockdown diharapkan ruang penyebaran virus corona bisa semakin sempit.

“Lockdown dapat dilakukan jika memang dalam penanganan pandemi virus corona hanya tunduk pada satu komando, tidak ada pihak yang cari muka atau membangkang dengan kebijakan lain, dan kedisiplinan masyarakat untuk mentaati juga sangat penting.

'Selain itu ketersediaan pangan, aliran listrik, air, dan kebutuhan dasar lainnya juga dapat terpenuhi,” ungkap Pengamat Intelijen yang juga mahasiswa doctoral Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta.

Stanislaus mengakui kebijakan lockdown akan berpengaruh signifikan bagi para pekerja informal.

Baca Juga: Warga Italia Bernyanyi Massal dan Beri Tepuk Tangan untuk Dokter yang Berusaha Mencari Solusi Virus Corona 

Sedangkan bagi orang yang mendapat gaji bulanan seperti karyawan kantoran dan pegawai lainnya, dalam situasi lockdown mereka tetap dapat bertahan hidup karena tetap memperoleh pendapatan.

“Tetapi bagaimana dengan pekerja informal yang harus berjibaku setiap saat untuk mendapatkan rupiah guna menyambung hidupnya. Jumlah orang di sektor tersebut tentu tidak sedikit,” ujarnya.

Stanislaus juga mengatakan dalam konteks di Indonesia saat ini yang paling penting bukan keputusan pemerintah untuk menentapkan situasi lockdown, namun justru kedisiplinan dan partisipasi masyarakat untuh hidup sehat yang lebih penting.

Menurutnya masyarakat harus yakin pemerintah melakukan upaya yang luar biasa dalam mendeteksi dan mencegah virus corona.

Baca Juga: Narapidana Akan Dibebaskan Jika Virus Corona Menjangkit Staf dan Tahanan di Penjara 

Perilaku Masyarakat menjadi salah satu pendukung untuk membantu pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Upaya-upaya pemerintah ini harus didukung dengan perilaku masyarakat agar ruang bagi penyebaran virus corona dapat dipersempit,” jelasnya.

Stanislaus menjelaskan urgensi lockdown dalam penanganan pandemi virus corona, tentunya harus dibandingkan juga dengan kebutuhan hidup masyarakat secara luas.

Selain itu, dampak lockdown bagi masyarakat bermanfaat bagi masyarakat tertentu tetapi juga akan merugikan bagi masyarakat lainnya.

“ Jika melihat realita di Indonesia, yang tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan negara maju yang tingkat ekonomi dan kulturnya berbeda, maka pembatasan-pembatasan tertentu lebih tepat dilakukan daripada memaksakan totally lockdown. Penerapan totally lockdown di Indonesia perlu dipikirkan lebih jauh lagi,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x