"Tentunya ini menjadi prioritas utama. Kalau seluruh masyarakat harus mendapat rapid test ini, mungkin akan sangat sulit karena akan sangat banyak, penduduk kita jumlahnya 270 juta jiwa," tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa daerahnya telah melakukan kebijakan rapid test meski data yang dihasilkan memerlukan waktu 4 jam.
Nantinya alat ini akan diimpor dari Tiongkok setelah negeri itu mulai mereda kasusnya. Namun alat itu nantinya tidak gratis alias bayar untuk sejumlah tes.***