Pusat Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London melakukan studi terhadap lonjakan kasus virus corona di Indonesia. Mereka mengatakan, Indonesia baru melaporkan dua persen total kasus yang ada.
Jika 100 persen, jumlah kasus di Indonesia diperkirakan mencapai 34.300 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dari Iran.
Baca Juga: Sejumlah Buruh Terpaksa Berjalan Kaki Sejauh Jakarta-Merak saat Lockdown di India
Pemodelan lain memproyeksikan bahwa dalam skenario terburuk, Jakarta akan mendapatkan peningkatan kasus hingga 5 juta orang akhir April 2020.
"Kami telah kehilangan kendali, virus itu telah menyebar di mana-mana. Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu," kata Ascobat Gani, ekonom kesehatan masyarakat sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters.
Sementara itu, pemerintah Indonesia membantah sebab dampak virus corona tidak akan berguling dalam skenario terburuk yang telah diprediksi.
"Kami tidak akan seperti itu (seperti Italia dan Tiongkok)," kata Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Achmad Yurianto menuturkan, untuk meminimaliasasi penyebaran virus corona, semua orang harus tertib menjaga jarak.
12 tempat tidur rumahs akit per 10.000 orang
Reuters menyebut, sistem kesehatan Indonesia adalah yang terburuk dibanding negara-negara lain yang terdampak virus corona.