Dikritik Soal 'Si Kaya dan Si Miskin', Achmad Yurianto Berikan Klarifikasi

- 29 Maret 2020, 12:39 WIB
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta. /- Foto: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassad

Asisten rumah tangga yang kerap kali mondar-mandir ke dalam rumah majikannya memiliki risiko membawa virus corona dari luar.

Baca Juga: Dukung Imbauan #DiRumahAja, AirAsia Hentikan Penerbangan Mulai 1 April 2020 

"Kenapa enggak kita kasih gaji sebulan dan bantu sembako, suruh mereka tinggal di rumah, kita beri jaminan, itu yang saya maksud," kata Yuri dalam On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel pada Minggu, 29 Maret 2020.

Kendati demikian, masyarakat tetap menyayangkan perkataan Achmad Yurianto.

Pasalnya sebagai pejabat tinggi negara, bukan waktunya untuk mengotak-kotakan masyarakat ke dalam kelas sosial dari segi ekonominya di tengah wabah virus corona.

Kekecewaan masyarakat juga tertuang dalam komentar mereka melalui akun twitternya. Sebagaimana dikatakan oleh pemilik akun Twitter @hendralm.

Baca Juga: Peneliti Sebut Kematian Akibat Virus Corona Hingga 40 Juta Jiwa Jika Masyarakat Abai 

"Pak, kasus positif corona yang pertama di Indonesia itu bukan orang miskin loh.

Saya kira yang bawa virus corona ini ke Indonesia pun bukan orang miskin karena orang miskin gak sanggup buat jalan-jalan ke luar negeri," kata dia.

Bahkan seorang warga bernama Miftahul Ulum membuat sebuah petisi yang ditandatangani secara daring bertajuk "Tuntutan Permohonan Maaf Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Kepada Masyarakat Miskin".

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x