Paskah Adalah Hari Sakral Kristen, Kenapa Dirayakan Antara 22 Maret hingga 27 April?

- 10 April 2020, 08:09 WIB
TELUR Paskah.*
TELUR Paskah.* /ANNCA/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Paskah adalah hari raya umat Kristen untuk memperingati kebangkitan Yesus.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Situs Paskah Indonesia, Paskah ternyata sudah dirayakan jauh sebelum gereja mengenal tradisinya. Sejak abad ke-2, Paskah menjadi dasar, titik tolak, dan pusat iman umat Kristen.

Kata Paskah berasal dari kata passover, pesakh atau pascha yang artinya perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir.

Paskah memiliki makna kasih sayang, anugerah, bentuk kekuasaan Tuhan yang menjauhkan umat Kristen dari kutukan dan maut, membebaskan orang-orang yang terbelenggu dosa, serta memberikan kepastian kehidupan kekal pada akhir zaman kelak melalui kebangkitan Yesus.

Baca Juga: Carrimycin Adalah Obat yang Disebut Ampuh Melawan Virus Corona, Sudah Dibuat Sejak 2019

Sebelum memperingati Paskah, umumnya umat Kristen menggelar Jumat Agung yang merupakan momentum memperingati penyaliban Yesus. Perngiatan Jumat Agung biasanya dibagi menjadi 3 bagian yakni ibadah sabda, penghormatan salib, dan komuni.

Ibadah sabda digelar untuk menghidupkan iman umat Kristen atas kekuatan wafatnya Yesus. Kemudian, penghormatan salib menjadi waktu untuk memusatkan perhatian kepada salib sebagai sumber kebahagiaan.

Baca Juga: Dihujat Keras, Menteri Pendidikan Malaysia Gelar Kontes TikTok Saat Lockdown karena Corona

Sementara sebagai penutup, komuni digelar secara simbolis saat umat Kristen memetik buah kemenangan dari salib kesengsaraan dan wafatnya Yesus. Dengan memetik buah kemenangan tersebut, umat Kristen yakin Yesus akan bangkit pada hari Paskah.

Penetapan tanggal dan hari

Setiap tahunnya, tanggal Hari Raya Paskah selalu berubah-ubah. Berbeda dengan Hari Raya Natal, paskah tidak memiliki tanggal dan bulan tetap.

Awalnya gereja tidak mempermasalahkan hal itu dan merayakan Paskah diperingati setiap Minggu karena Minggu merupakan hari terjadinya kebangkitan Yesus.

Akan tetapi, pada abad ke-2, gereja baru mengkhususkan hari Minggu tertentu sebagai hari Paskah setahun sekali.

Baca Juga: Orang dengan Obesitas Disebut Rentan Terinfeksi Corona, Amerika Serikat Jadi Contohnya

Setelah itu, Paskah ditetapkan pada hari ke-14 bulan nisan atau bulan pertama dalam kalender Yahudi setelah pembuangan Babel bersamaan dengan bulan Maret dalam kalender Masehi tanpa mempersoalkan hari.

Tahun 325, dalam persidangan gereja di Nicea, Paskah ditetapkan jatuh pada Minggu pertama setelah bulan purnama yang jatuh pada 21 Maret atau setelahnya yaitu tanggal permulaan musim semi.

Jika bulan purnama jatuh pada Minggu, Paskah akan dirayakan pada Minggu berikutnya.

Atas keputusan persidangan gereja itu, setiap tahunnya Paskah jatuh antara tanggal 22 Maret hingga 27 April.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x