Hujan abu ringan juga dapat menjangkau area lebih jauh sesuai arah dan kecepatan angin.
Material pijar juga sudah terangkat ke permukaan dengan jumlah sedikit.
Baca Juga: Berikan Bantuan Penanganan Vurus Corona untuk RI, Dubes Korsel: Kita Teman Sejati Sehati
Ada kemungkinan bahwa Anak Krakatau masih akan melakukan erupsi terus menerus, namun intensitasnya tidak akan terlalu besar jika merujuk pada gejala vulkanik yang terlihat.
Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih berada dalam Level II atau Waspada.
Daerah-daerah yang berdekatan dengan gunung tersebut, seperti area wisata Pantai Carita, Anyer, Pandeglang, dan sekitarnya masih aman dari ancaman aktivitas Anak Krakatau.
Baca Juga: PSBB Hari Pertama, Sejumlah Titik di Jakarta Terlihat Mulai Sepi Pengunjung
Rangkaian erupsi Anak Krakatau terjadi sejak Bulan Januari, dengan empat kali letusan pada tanggal 1, 7, dan 15 Januari menghasilkan kolom erupsi setinggi 500 meter.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau berlanjut pada Bulan Februari, tepatnya tanggal 6 hingga 11 Februari.
Pada Bulan Februari, Anak Krakatau meletus dan menimbulkan kolom erupsi setinggi 1.000 meter dari puncaknya.
Baca Juga: Bantu Pelajar Selama Virus Corona, Nadiem Makarim Luncurkan Progam Belajar dari Rumah