"Saya ulangi ya, bertahap, bertingkat, dan berlanjut, jadi kita tidak ujug-ujug bikin begini, karena semua harus dipersiapkan secara matang, cermat,” tuturnya.
Baca Juga: Tak Ingin Terlibat dalam Polemik, Belva Devara Mengundurkan Diri dari Stafsus Presiden
Mengenai operasional lapangan yang lebih detail, Luhut menyampaikan bahwa seluruh jajaran Kementerian Perhubungan bersama instansi terkait seperti TNI, Polri, dan lainnya akan bekerja sama untuk menyukseskan operasinya.
“Saya ulangi, termasuk memastikan arus logitik, agar jangan sampai terhambat. Dalam hal ini jalan tol tidak akan pernah ditutup tapi dibatasi hanya untuk kendaraan-kendaraan logistik atau yang berkaitan dengan tadi kesehatan, perbankan, dan sebagainya, jadi kita masih membuka itu karena bagaimanapun rakyat itu atau masyarakat itu juga harus hidup,” ujar Luhut.
Larangan mudik Lebaran 2020 akan diberlakukan untuk wilayah Jabodetabek, wilayah yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan zona merah penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Dukung Larangan Mudik, Ridwan Kamil Perketat Titik Masuk sampai ke RT
Menurut survei dari Kementerian Kesehatan, masih ada 24 persen warga yang bersikeras tetap mudik, sementara 68 persen telah setuju untuk tak mudik dan 7 persen telah mudik.
Agar kebutuhan masyarakat yang tak mudik dapat terpenuhi, sejumlah bantuan sosial diturunkan oleh pemerintah seperti pembagian sembako di Jabodetabek, Kartu Prakerja, dan bantuan sosial berbentuk tunai.***