Uji Coba Vaksin Merah Putih ke Manusia, Indonesia Dapat Sorotan Media Asing

- 10 Februari 2022, 12:27 WIB
Begini kata Media asing soal uji coba Vaksin Merah Putih oleh Indonesia.
Begini kata Media asing soal uji coba Vaksin Merah Putih oleh Indonesia. /ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

PR BEKASI – Media asing asal Qatar, Al Jazeera, menyoroti uji coba Vaksin Merah Putih terhadap manusia di tengah gelombang kasus Covid-19 yang meningkat di Indonesia.

Diketahui, uji coba Vaksin Merah Putih tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Proyek penelitian Vaksin Merah Putih yang dipimpin Universitas Airlangga dan Biotis Pharmaceutical Indonesia tersebut telah dimulai sejak 2020 lalu.

Namun, BPOM baru akan memberikan lampu hijau terhadap pengguna vaksin tersebut di pertengahan 2022 ini bila uji coba terhadap manusia berjalan sukses.  

Baca Juga: Pria Ini Mengaku Lelah dan Tak Bangga usai Positif Covid-19 4 Kali Meski Jalani Prokes Ketat

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat uji coba vaksin itu terhadap manusia di Surabaya pada rabu, 9 Februari 2022.

Menkes mengatakan bahwa vaksin itu akan diluncurkan dalam tahap akhir perang melawan Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya itu, dirinya juga berharap vaksin Merah Putih dapat disumbangkan ke negara lain.

Menurut Budi, vaksin tersebut dapat digunakan sebagai suntikan booster atau sebagai vaksin untuk anak-anak berusia tiga hingga enam tahun.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Tuding China Lakukan Eksperimen Berbahaya di Wuhan Sebelum Covid-19 Bocor

“Saya sudah membicarakan masalah ini dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dia setuju untuk menggunakan vaksin ini sebagai sumbangan kepada negara-negara yang membutuhkan,” katanya.

Diketahui, pelaksanaan uji coba Vaksin Merah Putih akan dilakukan dalam dua fase yang berbeda.

Pada fase pertama, uji coba akan melibatkan 90 orang sukarelawan dewasa, sementara di fase kedua, akan ada 405 sukarelawan dewasa.

Guna memperlancar uji coba, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan sertifikasi halal terhadap vaksin tersebut.

Baca Juga: Shio yang Diprediksi Bernasib Baik di Tahun 2022, Shio Babi Kaya Mendadak

“Kami berharap dengan adanya sertifikasi halal ini, kepercayaan masyarakat untuk menggunakan vaksin ini semakin tinggi,” kata Dekan Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Kamis, 10 Februari 2022.

Sebelumnya, Indonesia telah membeli 13 vaksin dan booster untuk melakukan vaksinasi terhadap 270 juta orang rakyatnya yang sebagian besar menggunakan vaksin Sinovac asal China.

Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, diketahui Presiden Jokowi telah menekankan pentingnya pengembangan dan pembuatan vaksin nasional.

Baru-baru ini, Indonesia kembali mengalami peningkatan kasus penularan Covid-19 akibat kemunculan varian Omicron.

Baca Juga: Eks Vokalis Amigdala Bicara Kekerasan Pacar sampai Royalti, Aya Canina Tunjuk Hidung Siapa saja Saksinya

Hal tersebut membuat kasus harian yang sebelumnya menurun di akhir tahun 2021 kembali mencapai angka 30.000 kasus saat ini.

Sampai saat ini, Indonesia telah mencatat sebanyak lebih dari 4,5 juta kasus Covid-19 dengan hampir 145.000 pasien meninggal.

Peluncuran vaksinasi juga relatif lambat, sekira 48 persen populasi divaksinasi dengan dua dosis dan hanya 5 juta orang yang sudah mendapat booster.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x