Network
PR BEKASI - Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko, menanggapi soal pengeroyokan yang menimpa Ade Armando.
Moeldoko tampak geram dengan peristiwa yang terjadi saat aksi demo nasional pada Senin, 11 April 2022 itu.
Ia menyayangkan karena unjuk rasa yang tadinya berjalan dengan aman namun harus berakhir ricuh.
Baca Juga: One Piece 1047, Kurohige Acak-acak Whole Cake, Culik Puding dan Rampas Road Poneglyph
"Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap saudara Ade Armando," ujarnya.
Pria 64 tahun itu meminta kepada aparat kepolisian agar para pelaku pengeroyokan segera ditangkap.
"Cari (pelakunya), temukan, dan tindak dengan tegas!" katanya.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dengan Lafaz Arab, Latin, dan Terjemahannya
Eks Panglima TNI itu mengungkapkan bahwa pemerintah menerima secara terbuka aspirasi dari masyarakat, salah satunya melalui unjuk rasa.
Namun, kini cara tersebut menjadi tercoreng akibat adanya kericuhan yang menyebabkan Ade Armando menjadi korban.
Lebih lanjut, Moeldoko menyinggung soal demokrasi hingga perilaku anarkis.
Baca Juga: Identitas Terduga Pelaku Pemukulan Ade Armando Berhasil Diidentifikasi, Polisi Pastikan Tangkap 4 Orang
Menurutnya, penyampaian aspirasi yang disusul dengan tindakan anarkis tidak akan menghasilkan apapun.
Perilaku anarkis justru hanya memaksakan kehendak semata.
"Orang Indonesia pasti sudah bisa membedakan antara demokrasi dan anarkistis," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman PMJ News pada Selasa, 12 April 2022.
Baca Juga: Bacaan Doa Puasa Hari ke-10 dan Zikir Pendek Lengkap Latin dan Terjemahan, Amalkan saat Ramadhan
Diketahui sebelumnya bahwa Ade Armando mengalami pengeroyokan di depan Gedung DPR saat mengikuti aksi nasional yang diselenggarakan oleh BEM SI.
Dosen Universitas Indonesia itu bahkan nyaris dilucuti oleh oknum massa demo tersebut.***
