Network
PR BEKASI – Seorang warga Swiss yang bernama Geraldine Beldi menjadi orang yang pertama kali menemukan jasad Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang tenggelam di Sungai Aare.
Setiap pagi, Geraldine Beldi yang merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) tersebut selalu memperhatikan Sungai Aare saat dirinya berjalan menuju tempatnya mengajar
Sampai akhirnya pada Kamis, 8 Juni 2022 Geraldine Beldi berhasil melihat sosok jasad Eril di Bendungan Engehalde dan langsung menelpon kepolisian setempat untuk kemudian mengevakuasi anak sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ternyata Geraldine selama ini mengikuti berita atas hilangnya seorang warga Indonesia di Sungai Aare dan turut bersimpati.
Baca Juga: Lokasi Makam Eril di Cimaung Bandung, Lahan Keluarga yang Ternyata Akan Dibangun Islamic Center
Tak hanya itu, ia juga berusaha untuk ikut mencari Eril dengan menyusuri Sungai Aare sepanjang jalan menuju ke sekolah.
Dirinya juga bertemu dengan Ridwan Kamil dan menceritakan bagaimana semuanya terjadi.
Menurutnya, semua warga Bern tahu akan berita hilangnya Eril di Sungai Aare dan mengharapkan yang terbaik kepada anak sulung Ridwan Kamil itu.
Geraldine juga merasakan duka yang sama dengan orang tua Eril, karena ia juga mempunyai dua orang anak.
Baca Juga: Jasad Eril Ditemukan Pertama Kali oleh Guru SD, Begini Kronologinya
“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Dan saya pun punya 2 anak. Jadi saya tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah Sungai Aare,” kata Geraldine Beldi dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari cerita Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya.
Ridwan Kamil sangat berterima kasih kepadanya karena telah menemukan jasad Eril yang terbawa arus Sungai Aare sejak Kamis, 26 Mei 2022 itu.
Dirinya berencana untuk membalas kebaikan Geraldine jika suatu saat ia ingin berlibur ke Indonesia.
“Ibu Geraldine kalo ingin berlibur ke Indonesia, tolong kabari saya ya. Nanti semuanya saya yang urus sebagai rasa terima kasih kami,” katanya.
“Eril ke sini niatnya mau belajar, akhirnya takdirnya diselamatkan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana. Danke Mrs. Geraldine Beldi. Hatur Nuhun. Terima Kasih.” Kata Ridwan Kamil memungkasi.***
