Penyebaran PMK di Indonesia Mengalami Kenaikan, Jokowi: Sebetulnya Sudah Lockdown

- 18 Juni 2022, 06:36 WIB
Ilustrasi vaksin pada hewan rentan PMK yang dilakukan pemerintah.
Ilustrasi vaksin pada hewan rentan PMK yang dilakukan pemerintah. /Pixabay/Alexas_Fotos

PR BEKASI - Meningkatnya kasus kematian pada sapi menjelang Idul Adha akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat kondisi darurat di berbagai daerah.

Hal ini membuat Kementerian Pertanian mengimpor vaksin PMK sebanyak 800.000 dosis dari Perancis pada Jumat lalu.

Kemudian vaksin tersebut langsung disalurkan ke berbagai daerah di Indonesia pada wilayah yang terindikasi memiliki kasus PMK yang sudah dipetakan sebelumnya.

"Vaksin 800 ribu (dosis) sudah datang. Ini juga yang harus cepat segera, seperti Covid-19 gitu segera suntikkan cepat supaya bisa melindungi sapi-sapi yang lain," kata Presiden.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal Persib di Piala Presiden 2022, Yumi Cells 2, dan Sekolah Staf Presiden

Prioritas penyuntikan vaksin PMK akan dilakukan pada hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning, dan hewan ternak di wilayah sumber pembibitan, serta wilayah hewan sentra sapi perah.

Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini sangat cepat karena penularan virus melalui udara atau airborne, yang dijelaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Semua petugas yang ada di lapangan, diminta untuk betul-betul bisa mengendalikan keberadaan manusia dan juga keluar masuknya hewan ternak.

"Wabah ini percepatannya luar biasa. Oleh karena itu upaya extraordinary lebih kuat, menjadi bagian-bagian dari jawaban yang ada. Semoga ini bisa membuat kita semua yakin, bahwa wabah PMK secara maksimal bisa kita selesaikan dengan baik," kata Syahrul.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x