“Sementara saudara kita dari Muhammadiyah telah mengumumkan terlebih dahulu tentang jatuhnya hari raya Idul Adha yaitu pada 9 Juli 2022,” ucap Abdullah Jaidi selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui konferensi pers.
Jaidi mengimbau perbedaan keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Mengingat Indonesia sendiri lahir dari kemajemukan yang tertuang dalam nilai-nilai Pancasila.
“Tentu hal seperti ini adalah sesuatu yang biasa erjadi di tengah kita,” ucap Jaidi.
Baca Juga: 8 Pilihan Link Gambar Bergerak GIF Selamat Idul Adha 2022 dengan Desain Menarik
2. Alasan penetapan Hari Idul Adha pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda
Masyarakat harus menghargai setiap perbedaan, termasuk tak sejalannya keputusan pemerintah dengan Muhammadiyah terkait hari raya Idul Adha.
Jaidi pun menjelaskan penetapan hari raya Idul Fitri pemerintah dengan Muhammadiyah bisa berbeda, lantaran patokan penghitungan hisab yang berbeda.
“Janganlah perbedaan itu dijadikan perpecahan, tidak saling menghormati. Hendaknya kita saling menghormati adanya perbedaan itu karena tentunya perbedaan itu adanya wujud hilal dan rukyatul hilal. Keduanya menggunakan hisab, hanya tergantung pada ketinggian hisab itu masing-masing,” ucap Jaidi kembali.***