Idul Adha 2022: Puasa Arafah Ikut Arab atau Pemerintah Indonesia?

- 6 Juli 2022, 16:48 WIB
Ustaz Adi Hidayat buka suara soal ketetapan Puasa Arafah.
Ustaz Adi Hidayat buka suara soal ketetapan Puasa Arafah. /YouTube Dakwah Islam Bersama

PR BEKASI – Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah pada 1 Juli 2022, itu artinya Idul Adha atau lebaran haji jatuh pada 10 Juli 2022.

Hal ini berbeda dengan penetapan Idul Adha di Makkah, Arab Sudi yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2022.

Perbedaan waktu tersebut memunculkan perdebatan banyak orang terutama tentang pelaksaan waktu puasa Arafah.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dianjurkan bagi setiap umat muslim saat bulan Dzulhijjah.

Ada yang menganggap bahwa puasa Arafah dilaksanakan ketika para jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Ada pula yang mengatakan puasa Aarafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Lantas bagaimana dengan dengan pelaksaan Puasa Arafah dengan adanya pebedaan tersebut? Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat berikut ini.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Ceramah Singkat yang berjudul “Puasa Arafah Sesuai Wukuf di Saudi atau Penetapan Pemerintah” yang tayang pada Minggu, 18 Juli 2021, begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menyebutkan hukum puasa Arafah itu disebut Ansiami Yaumi Arafah.

“Suka agak keliru, sebagian orang mengatakan ‘Shaum Arafah’ kalau cuma disebutkan ‘Siam Arafah’ atau ‘Puasa Arafah’ itu menunjukkan ke momentumnya, momentum orang wukuf. Maka tidak ada penafsiran (yang menyatakan) semua di seluruh negeri harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga: Drama Korea Anna Tayang di Mana? Simak Link Nonton dan Jadwal Tayang Episode 1 hingga Tamat

“Artinya, hadist ini ingin menegaskan bahwa puasa ini dilakukan bukan mengikuti momentumnya, tetapi waktu suatu daerah,” kata Ustaz Adi Hidayat kembali.

Kalau suatu tempat, daerah, atau negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhhijjah, sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka kita bisa menunaikan puasa tersebut.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menyarankan umat untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Izin ACT Resmi Dicabut, Kemensos Siap Lakukan Penyisiran Izin Yayasan Lain

Menurut Ustaz Adi Hidayat, walaupun waktu melaksanakan puasa Arafah berbeda, namun ibadah itu tetap dikerjakan karena sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Ia menyatakan, ulama-ulama di Saudi pun waktunya memberi fatwa, kalau zona waktu di suatu negara berbeda jauh yang melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti.

Ada pengecualian untuk negara-negara yang ada di sekitar Arab Saudi seperti Uni Emirat Arab, Qatar, bahkan Libya yang mengikuti waktu Saudi.

Demikian terkait waktu pelaksaan puasa Arafah apakah ikut pemerintah atau saat jemaah haji sedang wukuf di Arab berdasarkan penjelasan Ustaz Adi Hidayat.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Ceramah Singkat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x