Hadi Pranoto Bukan Anggota Riset Covid-19, IDI Sindir Anji: Sebelum Buat Konten, Cek Sumber!

- 4 Agustus 2020, 20:35 WIB
Anji (kanan) bersama Hadi Pranoto (kiri).*
Anji (kanan) bersama Hadi Pranoto (kiri).* /Instagram.com/duniamanji

Ghufron menuturkan setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik.

Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Mohammad Faqih mengimbau para pemengaruh alias influencer untuk mengecek latar belakang narasumber dengan seksama sebelum mempublikasikan konten terkait COVID-19 di platform mereka.

"Harapan kami, khususnya untuk influencer sebaiknya cek dulu sumber dengan kaidah keilmuan atau tidak, jika ingin menyampaikan sesuatu ke publik," kata Daeng.

Daeng mengatakan bahwa influencer memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini masyarakat. Oleh karena itu harus berhati-hati dalam memberikan informasi.

Baca Juga: Puan Maharani Dorong Kerja Sama Indonesia-Turki, Berharap Vaksin Covid-19 Segera Ditemukan 

"Influencer kan banyak diikuti orang. Agar masyarakat mendapatkan informasi yg tepat dan benar," kata dia.

Penyanyi Anji kembali menuai kontroversi di media sosial lantaran sebuah wawancaranya dengan Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor sekaligus kepala Tim Riset Formula Antibodi.

Obrolan keduanya diunggah dalam kanal YouTube dunia MANJI dengan judul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!".

Kini, konten tersebut telah dihapus YouTube karena dianggap melanggar kebijakan komunitas.

Baca Juga: Dinilai Hanya Cerdas di Bidang Transportasi Online, IPR Desak Nadiem Makarim Dicopot dari Mendikbud 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x